Kader Muda Muhammadiyah Jadi Pelopor Industri Batik Bersertifikat Halal
iftahudin Nur Ihsan dan Dinar Indah Lufita Sari. foto: ist
UM Surabaya

Prestasi ciamik diraih pasangan kader muda Muhammadiyah, Miftahudin Nur Ihsan dan Dinar Indah Lufita Sari.

Ini setelah perusahaan yang didirikannya menjadi pelopor industri batik bersertifikat halal di Indonesia.

Ihsan dan Dinas adalah alumnus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ihsan merupakan alumni program studi pendidikan kimia tahun 2016 yang saat ini menjabat sebagai CEO.

Sementara Dinar adalah alumni program studi kimia 2018 sebagai COO. Mereka mendirikan perusahaan pada tahun 2018 dengan mengusung brand Sm-art Batik.

Setelah lulus kuliah, keduanya mengembangkan usaha batiknya dan sama-sama memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi.

Ihsan melanjutkan di Program Magister Manajemen UGM dengan beasiswa LPDP, sementara Dinar di Program S2 dan S3 Kimia UGM melalui beasiswa PMDSU.

Keduanya juga sempat memperoleh penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia sebagai salah satu dari 25 Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi Indonesia tahun 2019.

Ihsan sendiri merupakan kader muda Persyarikatan Muhammadiyah yang saat ini aktif sebagai pengurus di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta dan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sm-art Batik memperoleh sertifikat halal setelah melalui serangkaian proses validasi. Proses dimulai dengan pendaftaran, pengisian data, dan proses audit yang dilakukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).

Sertifikat Halal merupakan pengakuan kehalalan suatu Produk yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama berdasarkan fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ihsan merasa bersyukur atas pencapaian perusahaannya. Menurut anggota Kadin DIY tersebut, sertifikat halal menjadi bukti keseriusan dalam mendorong industri batik berkelanjutan.

“Batik ini harus terus dikembangkan dan kami harus terus berinovasi, apalagi Jogja adalah Kota Batik Dunia. Pengusaha batik Jogja harus menjadi pioner dan contoh di industri batik, termasuk dalam memastikan kehalalan produk barang gunaan sesuai dengan UU JPH,” ujar pemenang Wirausaha Muda Berprestasi Kemenpora 2020 tersebut.

Dalam memperoleh sertifikat halal, Sm-art Batik, diaudit oleh LPH BBSPJIKB (Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik) atau yang lebih dikenal dengan Balai Batik.

Tim auditor terdiri dari dua orang, yaitu Istihanah Nurul Eskani dan Guring Briegel Mandegani . Audit dilakukan pada tanggal 11 Desember 2023 di Workshop Sm-art Batik. Hana menyampaikan bahwa LPHnya tahun ini mulai mendorong tumbuh kembangnya industri halal, khususnya di batik.

“LPH kami berkomitmen untuk terus mendorong pelaku usaha khususnya yang di bidang kerajinan dan batik untuk memperoleh sertifikat halal. Tagline kami, “Sertifikasi halal batik? Ya di Balai Batik Jogja,” papar Istihanah.

Dia menambahkan bahwa proses audit di Sm-art Batik berjalan lancar Semua bahan aman, hanya ada beberapa dokumen teknis yang perlu diperbaiki.

“Salah satu titik kritis industri batik di malam, tetapi Sm-art Batik menggunakan malam sawit yang nabati, jadi aman,” terang Istihanah.

Sejak bulan Agustus 2023, Sm-art Batik menjadi UKMK Sawit dan bermitra dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan mengembangkan industri batik sawit, bukan hanya malam yang dari sawit, melainkan saat ini sampai dengan pewarnaan menggunakan bahan alami dari tanaman sawit.

COO Sm-art Batik, Dinar Indah Lufita Sari, mengungkapkan bahwa BPDPKS menyadarkan kami, bahwa ternyata sawit memiliki potensi yang luar biasa untuk diriset.

“Sawit ini luar biasa, kita harus mendorong hilirisasi industri sawit, Komponen dari sawit bisa menjadi alternatif untuk menggantikan parafin yang dari minyak bumi. Selain itu, beberapa bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Kami terus menggali itu” kata mahasiswi Doktoral Kimia Analisis UGM tersebut.

Harapannya di tahun 2024, produk Sm-art Batik yang sudah bersertifikat halal dapat lebih diterima di pasar khususnya pasar global karena saat ini terjadi peningkatan permintaan produk halal di internasional. (cris/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini