Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membuka Program Studi (Prodi) Fisioterapi Program Magister dibawah Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS.
Dibukanya Prodi itu berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) nomor 53/E/O/2024 tentang Izin Pembukaan Program Studi Fisioterapi Program Magister pada Universitas Muhammadiyah Surakarta di Kota Surakarta yang diselenggarakan Persyarikatan Muhammadiyah.
Dekan FIK UMS Dr Umi Budi Rahayu mengucapkan rasa syukur yang tiada terkira karena UMS bisa mengawali pembukaan Program Magister Fisioterapi pertama di Indonesia.
“Ini adalah program yang sangat dinantikan asosiasi institusi pendidikan tinggi fisioterapi untuk kebutuhan peningkatan dan pengembangan ilmu fisioterapi dan juga dinantikan asosiasi profesi fisioterapi yang akan membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas layanan fisioterapi untuk masyarakat,” ungkap dia, Minggu (14/1/2023).
Umi berharap, Prodi Magister Fisioterapi itu dapat memenuhi kebutuhan tenaga fisioterapi khususnya di dunia akademik dengan keahlian yang linier/sesuai, berkontribusi positif dalam pengembangan keilmuan fisioterapi secara umum dan memperkokoh keilmuan fisioterapi dengan basic biomolekuler dan ilmu gerak sebagai fondasi (secara khusus) sesuai dengan keunggulannya.
“Semoga dapat eksis mengikuti perkembangan ilmu fisioterapi di level nasional sesuai dengan problem kesehatan di Indonesia dan di level global sesuai dengan problem kesehatan dunia dalam domain layanan fisioterapi di bawah World Physical Therapy,” harapnya.
Sebagai dekan, Ia memiliki rencana kedepan untuk prodi semakin eksis dan unggul, rencana tersebut meliputi: (1) Menjalankan tatakelola yang baik sehingga proses pengelolaan prodi tetap berjalan baik dan update; (2) Memenuhi dan mengembangkan sarana prasarana yang mutakhir untuk pengembangan ilmu fisioterapi; (3) Menjalin kerjasama dengan masyarakat untuk bisa berkontribusi melayani kebutuhannya; (4) Menjalin kerja sama dengan pemerintah sehingga bisa berkontribusi khususnya untuk layanan fisioterapi; dan (5) Menjalin kerjasama dengan institusi fisioterapi dan komunitas fisioterapi luar negeri untuk selalu update pengembangan keilmuan fisioterapi.
Dr Mahendra Wahyu Dewangga dari Tim Task Force, menceritakan bahwa perencanaan pengajuan program studi magister fisioterapi sebenarnya sudah direncanakan cukup lama.
Namun selama tahun 2023, proses pembuatan dan pengajuan berkas berkas pembentukan program studi magister fisioterapi menjadi cukup serius hingga proses submit berkas yg diajukan pada bulan November 2023.
“Alur pengajuan dimulai sejak awal tahun 2023, dari mempersiapkan berkas, mempersiapkan tenaga dosen dan mempersiapkan segala penunjang yang diperlukan untuk proses submit. Namun proses submit berkas pengajuan ke akun siaga.kemendikbud.go.id dilakukan di tanggal 13 November 2023,” jelas Mahendra.
Rencana yang paling dekat, lanjutnya, yakni akan segera diskusi dengan berbagai pihak, baik rektorat, stake holder, Asosiasi Pendidikan Tinggi Fisioterapi Indonesia (APTIFI), dan Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) guna proses pnerimaan mahasiswa baru.
“Kemudian kami berencana menjadikan prodi kami sebagai rujukan keilmuan fisioterapi di indonesia dan di dunia internasional yang unggul dalam bidang biomolekuler dan ilmu gerak yang berfokus pada sistem muskuloskeletal dan neuromuskuler,” pungkas Mahendra. (*/yusuf/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News