Membangun Kesalehan Sosial
Penulis bersama Ustaz M Roissudin, MPd.
UM Surabaya

Pagi itu Android saya berdering, tetapi karena ada kesibukan, saya tidak sempat membuka. Beberapa saat baru membuka dan ada pesan yang bisa baca.

“Assalamualaikum. Mas saya hari ini terjadwal menjadi khotib di Masjid A’s syifa RS Muhammadiyah lamongan, Jika longgar monggo merapat ” begitu isi WhatsApp yang terkirim dari nomor 081259017xxx Nomor tersebut tersimpan dengan nama Ust. Rois MT PWM Jatim.

Ya nama lengkapnya beliau Muhammad Roissudin, M. Pd, Ketua Devisi Mubaligh Muda Majelis Tabligh PWM Jawa Timur.

Dua bulan lalu saya mengenal sebagai mahasiswa AMM dan beliau adalah salah satu instruktur dan ketuapanitia-nya.

Saya bergegas menuju ke masjid dengan arsitektur ala Eropa klasik dominasi nuansa marmer berkelas tinggi.

Melalui akses lift, saya bergegas menuju ruang utama  di lantai tiga, tepat pukul 11.20 saya sampai di ruang utama.

Ustaz yang aktif mengajar di Universitas Muhammadiyah Surabaya telah bersila, terdengar lirih lantunan surat Al-Kahfi. Iya, saya sempat melirik di layar androidnya tersaji laman Al Qur’an digital.  Segan saya menganggu sekedar mengulurkan salam.

Rupanya Ustazd Rois menyadari kedatangan saya dan menyalami saya, ” Assalamualaikum… sehat mas?? ” sahutnya.

“Alhamdulillah sehat, maaf baru datang tadi ada urusan di kampus,” ucap saya.

Tidak berapa lama Jam menunjukkan pukul 11.45, waktunya naik khutbah Jum’at (06/09/2024) wilayah Lamongan dan sekitarnya.

Mengenakan setelan jas dipadu koko putih, mengenakan songkok hitam  lengkap dengan logo matahari bersinar.

Khutbah pun dimulai, Azan dengan nada khas Kurdi berkumandang. Suaranya menggelagar, tetapi terdengar nyaman dan tidak memekakkan telinga.

Suaranya memenuhi ruang utama masjid yang baru genap setahun usai dibangun oleh arsitek berkelas dunia. Ruang berkapasitas tidak kurang dari 1000 jamaah itu terlihat padat.

Seperti flayer yang ramai beredar dia hari sebelumnya, Khotib Salat Jumat di Masjid Asy-Syifa RSM Lamongan, Ustadz M. Roissudin, M.Pd membawakan tema  membangun ‘Keshalehan Sosial’. Ringan tapi masih sangat relevan dengan kondisi kekinian.

Lebih-lebih usai gelaran pilihan Presiden 2024, sebagian kecil gesekkan karena beda pilihan masih tersisa perlu dicairkan.

Khutbah diawali dengan hamdalah sholawat dan lengkap dengan kutipan ayat Al Qur’an.

Khotib mengajak kepada jamaah senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, karena  hanya ketakwaan-lah yang membedakan derajat kita di hadapan Allah SWT.

“Ketakwaan layaknya seperti berjalan melewati lorong yang gelap dan terdapat duri, sehingga kita harus senantiasa menghindari halangan dan fokus kepada jalan cahaya,” ucapnya menirukan dialoq Abu Hurairah dalam salah satu hadist ketika ditanya salah seorang sahabat tentang arti taqwa dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Namun takwa juga berarti habluminnallah dan habluminnas, selain hubungan baik sama sang pencipta namun harus diimplikasikan kepada hubungan sesama manusia.

Gambaran kepedulian dan kesalehan sosial itu bisa diterapkan denga peduli dengan yatim, fakir miskin. Jika mengabaikannya maka mereka -lah golongan pendust agama.

Itulah makna yang tersurat dalam Al-Maun 1-7. Spirit Illahiyah menuju ke spirit sosial harus sejalan, tidak dominan salah satunya.

Puluhan ayat dalam Al Qur’an acap kali mencatat, setiap ada perintah untuk beribadah dan larangan syirik (hablumminalloh) hampir pasti selalu disambung dengan perintah berbuat baik dengan orang lain (hablummminnaas). Ini mengandung maksud, ibadah ritual harus seiring dengan ibadah sosial, seperti halnya ayat tentang salat selalu bergandengan dengan ayat tentang zakat.

Ustaz yang setahun terakhir aktif sebagai Komisioner Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) lantas mengutip ayat yang lain,

Surat Al-Baqarah Ayat 43

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ

Surat An-Nisa Ayat 36

۞ وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.

 

Kedua ayat di atas menyajikan perintah hablumminallah disambut dengan ayat hablumminannas.

Berempati dan selalu peduli terhadap lingkungan sosial, minimal dimulai dari keluarga kita, dan lingkungan sekitar kita.

“Jangan menjadi apatis, merasa sibuk dengan dirinya, dan tidak membangun relasi sosialnya. Jangan menjadi orang-orang yang tidak memiliki kebermanfaatan sosial,” pungkasnya.

Ia menegaskan, kehadiran kita harus memberikan manfaat dan dapat berdampak positif. “Orang terbaik mampu memberikan pengaruh dan manfaat, serta kontribusi di masyarakat. Sesuai hadits Nabi Muhammad yakni sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain,” Imbuhnya

Akhir khutbah, Ia berpesan agar jangan hanya memupuk kesalehan pribadi saja namun lalai akan kesalehan sosialnya. Ia mengajak jamaah salat Jumat untuk bermuhasabah agar kita menjadi manusia yang bertakwa, yang bermanfaat bagi sosial, menjadi teladan, karena sebaik-baik dakwah adalah keteladanan.

Sebagai penutup, Ia mengingatkan semua aktivitas manusia nantinya akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat. Tidak satu detik pun terlewatkan  dari catatan malaikat Rokib dan Atit. Karenanya hendaklah setiap muslim bijak mengisi sisa umur dengan berbagai kesalehan dan keteladanan diri.

Memastikan kehadiran setiap muslim memberikan  dampak positif, berkontribusi terhadap lingkungan dan senantiasa menebar kesalehan. (moch. Muzaki – alumni amm angkat 1 zona pantura)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini