Pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Gagasan yang Awalnya Ditertawakan
Ketua PP Muhammadiyah, Irwan Akib.
UM Surabaya

Berkembangnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) sekarang yang jumlahnya 167, merupakan cita-cita yang telah dicanangkan sejak 1920 an oleh Muhammadiyah.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib pada Rabu (11/9/2024) dalam agenda mahasiswa baru yang diselenggarakan oleh FKIK Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Dalam Rapat Tahunan pada 1920 itu dipimpin langsung oleh Kiai Ahmad Dahlan, dan Bahagian Pengajaran adalah Kiai Hisyam yang ketika itu ingin mendirikan universitas-universitas megah, namun idenya ditertawakan oleh banyak orang.

“Itu diucapkan pada 1920, dan tidak ada yang percaya. Karena dianggap belum masuk akal pada tahun 1920 mau membikin universitas yang megah, Muhammadiyah belum punya dokter dan apa-apa,” ungkapnya.

Artinya mulai dari ide terus kemudian bisa direalisasikan dan bertahan, bahkan bertumbuh kembang serta memberikan manfaat bagi orang banyak, maka PTMA kini pada 2024 usianya sudah mencapai 104 tahun.

Dari jejak sejarah tersebut, menunjukkan betapa jauhnya pemikiran dan pandangan para pendahulu Muhammadiyah, yang mereka lakukan tidak untuk hari itu, tapi untuk masa depan dan berkepanjangan.

Pandangan-pandangan maju yang dimiliki oleh para tokoh Muhammadiyah, kata Irwan, terinspirasi dari pendidikan yang disampaikan oleh Kiai Ahmad Dahlan, di mana semua itu berlandaskan pada ajaran-ajaran dalam Al Qur’an.

“Kiai Dahlan itu tidak ingin muridnya hanya belajar dan menghafal Al Qur’an, tetapi juga ingin muridnya mengamalkan Al Qur’an,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Irwan berharap ke mahasiswa baru PTMA untuk mengambil semangat yang dimiliki oleh para pendahulu Muhammadiyah, bahwa gerakan dan gagasan itu harus maju tidak mundur ke belakang.

Termasuk adanya Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) di PTMA, lanjut Irwan, merupakan usaha Muhammadiyah untuk menyambung estafet dakwah Persyarikatan Muhammadiyah yang juga memiliki rumah sakit.

Saat ini Indonesia juga mengalami ketidakseimbangan jumlah dokter dengan masyarakat. Oleh karena itu, adanya FKIK di Muhammadiyah diharapkan memberi dampak pada penambahan jumlah dokter di Indonesia. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini