Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Menyosialisasikan 9 Ketentuan Tentang Masjid, Ini Rinciannya!
Sosialisasi hasil workshop kemasjidan pada Konsolnas Majelis Tabligh di aula UMRI.
UM Surabaya

Majelis Tabligh (MT) PP Muhammadiyah menyosialisasikan hasil workshop kemasjidan pada Konsolidasi Nasional yang dilaksanakan di aula Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Rabu (18/9/2024).

Sosialisasi ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris MT PP Muhammadiyah Dr. Waluyo dalam konsolidasi yang dihadiri oleh perwakilan MT PWM se-Indonesia. Menurut Waluyo, ada 9 ketentuan majelis tabligh tentang masjid yang dihasilkan melalui workshop tersebut.

Waluyo merinci bahwa ketentuan tersebut adalah:

Pertama, ketentuan MT tentang logo masjid Muhammadiyah. “Saat ini kami telah mengirim 4 logo ke PP Muhammadiyah berdasarkan hasil lomba. Logo-logo tersebut akan diplenokan oleh PP (Pimpinan Pusat) untuk dipilih yang nanti akan diresmikan menjadi logo masjid secara menyeluruh,” ungkapnya.

Ketentuan kedua, imbuhnya, menyangkut Takmir masjid. “Takmir harus aktif mengikuti kegiatan kemasjidan di masjid/ mushola Muhammadiyah, mampu membaca Al Qur’an, memiliki komitmen terhadap visi misi Muhammadiyah, memiliki NBM,  telah mengikuti pelatihan ketakmiran yang diselenggarakan oleh MT yang dibuktikan dengan sertifikat.

Apabila tidak memiliki NBM dan belum mengikuti pelatihan maka diberi kesempatan 6 bulan, jika pada batas waktu tidak dipenuhi, maka pimpinan Muhammadiyah yang menjadi pendiri wajib menggantinya atas rekomendasi dari Majelis Tabligh

Ketentuan ketiga, jelas dosen UIN Raden Mas Said Surakarta itu, ketentuan MT tentang Imam dan Khotib, Ketentuan TPQ, Ketentuan Madin (Madrasah Diniyah), Ketentuan Pengelolaan dana Filantropi.

“Dengan nomenklatur baru, masjid membuka layanan Lazismu, dana diantaranya untuk membantu menggaji guru TPQ dan Madin yang masih kecil itu,” jelasnya.

Ketentuan MT tentang pendirian usaha perekonomian berbasis masjid, dewan kemakmuran masjid/ mushola Muhammadiyah dan ketentuan Eco Masjid pun tidak terlepas dari yang disosialisasikan tersebut.

“Kami berharap, masjid kedepan akan dikelola secara profesional di semua aspeknya,” pungkasnya. (munahar)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini