*) Oleh: Muhammad Nashihudin, MSi
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيْرُ
“Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, itulah kemenangan yang agung.”
(QS. Al-Buruj 85: Ayat 11)
Hidup di dunia terbatas oleh ruang dan waktu, dan sangat singkat sekali.
Kehidupan akhirat adalah sesungguhnya kehidupan
Manusia yang sukses akan abadi, bebas, lepas tanpa batas.
Tidak ada lagi segala bentuk kotoran maupun keringat manusia, semuanya clean dan menyegarkan.
1. Orang orang yang beriman dalam kebahagiaan yang hakiki
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۤ اَبَدًا ۗ لَـهُمْ فِيْهَاۤ اَزْوَا جٌ مُّطَهَّرَةٌ ۙ وَّنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيْلًا
“Ada pun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Di sana mereka mempunyai pasangan-pasangan yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 57)
Manusia diciptakan untuk beribadah dan mencari bekal untuk mengawal kehidupan di akhirat nanti.
Mereka yang lupa untuk hari esok biasanya sering kecewa , frustasi karena gagal meraih kesuksesan. Terlalu hubbudunnya.
Oleh karena itu jadikanlah dunia sebagai tempat untuk beramal serta bercocok tanam kebaikan, insyaallah nanti di akhirat akan bahagia lahir dan batin.
2. Orang orang yang beriman memperoleh keuntungan
وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۤ اَبَدًا ۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّا ۗ وَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ قِيْلًا
“Dan orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 122)
وَمَنْ اَرَا دَ الْاٰ خِرَةَ وَسَعٰى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُ ولٰٓئِكَ كَا نَ سَعْيُهُمْ مَّشْكُوْرًا
“Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 19)
3. Kejar akhirat dunia dapat, kejar dunia belum tentu berhasil pada akhirnya malah keteteran
مَنْ كَا نَ يُرِيْدُ حَرْثَ الْاٰ خِرَةِ نَزِدْ لَهٗ فِيْ حَرْثِهٖ ۚ وَمَنْ كَا نَ يُرِيْدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنْ نَّصِيْبٍ
“Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.”
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 20)
