Ciri-Ciri Hati yang Lapang untuk Hidup yang Tenang
foto: unsplash
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana

Ciri hati yang lapang adalah hati yang selalu bersyukur, tidak pernah mengeluh dalam menjalani kehidupan.

Hati yang lapang juga tidak menyimpan kebencian atau menghakimi kesalahan orang lain.

Bersyukur dan Bersabar

Bersyukurlah ketika kita disayangi oleh orang lain. Sebaliknya, bersabarlah saat kita dibenci. Jangan biarkan rasa sedih atau marah menguasai hati.

Ingatlah, kita tidak dapat memaksa orang lain untuk selalu bersikap baik kepada kita.
Kadang-kadang, meskipun kita berusaha berbuat baik, belum tentu orang lain menilai kita dengan cara yang sama.

Oleh karena itu, janganlah berbuat baik hanya untuk mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang lain.

Hal ini bisa menyebabkan kekecewaan. Berbuat baiklah dengan ikhlas karena Allah. Kebaikan yang dilakukan semata-mata karena Allah akan bernilai pahala, sekecil apa pun itu.

Melapangkan Hati untuk Hidup yang Nyaman

Melapangkan hati membuat hidup terasa lebih nyaman. Jangan terlalu memikirkan sikap orang lain yang membenci kita.

Biarkan mereka tenggelam dalam kebencian mereka sendiri, karena pada akhirnya kebencian itu akan menyiksa perasaan mereka.

Sesungguhnya, perasaan benci adalah penyakit hati yang menyesakkan dada. Setan akan selalu berbisik di hati manusia untuk menghasut dan memengaruhi mereka agar terjebak dalam kebencian.

Allah SWT berfirman:

“Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.” (QS. An-Nas: 5)

Jika kebencian sudah memenuhi hati seseorang, maka sebaik apa pun kebaikan yang kita berikan, tetap saja akan terlihat salah di matanya.

Hati yang dipenuhi kebencian tidak mampu menyelesaikan masalah dengan bijak. Ia tidak bisa berpikir jernih, apalagi membedakan antara kebenaran dan kesalahan.

Menghapus Kebencian dari Hati

Jangan biarkan hati kita diperbudak oleh setan, yang merupakan musuh nyata bagi manusia.

Jika kebencian mulai terasa di hati, walau berat, cobalah untuk menghilangkannya. Caranya adalah dengan memaafkan kesalahan orang yang kita benci, melupakan keburukannya, dan hanya mengingat kebaikannya.

Setiap orang pasti memiliki sisi baik dalam dirinya. Dengan fokus pada kebaikan tersebut, hati kita akan menjadi lebih lapang, tenang, dan bahagia. Inilah kunci untuk hidup yang penuh kedamaian. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini