*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
“Sebaik-baik wanita pada zamannya adalah Maryam putri Imran, dan sebaik-baik wanita dari umatnya adalah Khadijah.” (HR. Bukhari Muslim)
Jika ada perempuan yang membuat Aisyah cemburu besar, maka ia adalah Khadijah. Jika ada perempuan yang mampu membuat Rasulullah mengingatnya sepanjang waktu, bahkan ketika beliau bersama istri-istrinya yang lain, maka Khadijah-lah orangnya.
Hanya bersama Khadijah Rasulullah bermonogami, menunjukkan betapa istimewanya beliau di hati Rasulullah.
Kisah Ummul Mukminin Khadijah RA adalah kisah penuh kemuliaan dan teladan. Tinta sejarah telah mencatat keistimewaan yang dimilikinya.
Ia meninggalkan jejak yang indah untuk para mukminah, bukan hanya melalui akhlak mulianya tetapi juga dalam ibadah, keluarga, dan muamalahnya.
Keistimewaan yang dimilikinya menjadikan Khadijah perempuan yang beruntung sepanjang masa.
Ia mendapatkan cinta sejati dari kekasih Allah dan menjadi wanita pertama yang mendapat berita masuk surga serta menerima salam langsung dari Allah SWT melalui Jibril. Rasulullah saw bersabda:
“Jibril datang kepadaku dan berkata: ‘Wahai Rasulullah, Khadijah datang membawa bejana berisi lauk-pauk atau makanan dan minuman. Jika ia telah datang kepadamu, sampaikanlah salam kepadanya dari Rabb-nya dan dariku. Berikanlah kabar gembira kepadanya dengan rumah di surga yang terbuat dari mutiara, di mana tidak ada kesusahan atau kegaduhan di dalamnya.'” (HR. Bukhari dan Muslim).
Teladan Khadijah untuk Perempuan Muslimah
Akhlak dan perilaku Khadijah semestinya menjadi contoh bagi setiap istri. Berikut adalah beberapa teladan yang dapat dipetik dari kehidupan beliau:
1. Menerima Suami Apa Adanya
Khadijah adalah wanita kaya raya di Mekkah. Banyak pria terkemuka yang ingin meminangnya, tetapi ia memilih Muhammad, seorang pemuda yatim piatu yang tidak memiliki harta.
Pilihannya didasarkan pada kebaikan dan kesalehan Muhammad saw, bukan pada status atau kekayaan. Keputusan ini menunjukkan bahwa Khadijah lebih menghargai akhlak dan kepribadian daripada duniawi semata.
2. Selalu Ada Ketika Suami Membutuhkan
Khadijah selalu mendampingi Rasulullah dalam suka dan duka. Ketika kaum Quraisy memboikot keluarga beliau, Khadijah tidak pernah mengeluh.
Ia tetap setia, memberikan dukungan moral dan materi. Kesetiaan ini menjadi bukti cinta sejati yang tidak tergoyahkan oleh ujian dunia.
3. Penuh Kasih Sayang dan Perhatian kepada Suami
Khadijah menunjukkan cinta suci melalui perhatian yang tulus kepada Rasulullah. Rasulullah saw bersabda:
“Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang kafir kepadaku. Dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku. Dia membantuku dengan hartanya ketika orang-orang menghalangiku.” (HR. Ahmad).
4. Berkata Bijak dan Menenangkan
Ketika Rasulullah pertama kali menerima wahyu, beliau kembali ke rumah dengan perasaan takut. Khadijah dengan bijak menenangkan suaminya, berkata:
“Tidak, Allah tidak akan menghinakan engkau selama-lamanya. Sesungguhnya engkau menyambung tali silaturahmi, menanggung beban orang lain, memberi sesuatu kepada orang miskin, menjamu tamu, dan membantu mereka yang tertimpa musibah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Mendidik Anak dengan Baik
Khadijah adalah satu-satunya istri Rasulullah yang memberinya keturunan. Semua anak Rasulullah, kecuali Ibrahim, lahir dari Khadijah.
Pendidikan yang diberikan Khadijah kepada anak-anaknya menunjukkan perannya sebagai ibu yang penuh cinta dan perhatian.
6. Bergaul Baik dengan Suami
Khadijah memahami hak dan kewajiban sebagai istri, begitu pula Rasulullah sebagai suami. Hubungan yang saling menghormati ini menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
7. Tawakal dan Sabar
Khadijah menunjukkan ketawakalannya kepada Allah dan kesabarannya dalam menghadapi hinaan serta boikot yang dilakukan oleh kaum Quraisy. Sikap ini memberikan energi positif yang memperkuat ikatan keluarga mereka.
Sebagian kecil sifat Khadijah yang disebutkan di atas adalah cerminan dari kecemerlangan kepribadiannya.
Beliau adalah contoh nyata seorang perempuan yang sukses menjalankan perannya sebagai istri, ibu, dan mukminah sejati. Semoga kita dapat meneladani beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai referensi tambahan, Anda dapat membaca lebih lanjut tentang Khadijah dalam buku The Life of the Prophet Muhammad karya Ibn Ishaq atau Muhammad: His Life Based on the Earliest Sources karya Martin Lings, serta mendalami tafsir dan syarah hadis yang terkait dengan keutamaan Khadijah ra. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News