*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan melaksanakan semua kewajiban serta menjauhkan diri dari apa yang diharamkan.
Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
Hidup adalah perjalanan panjang menuju kematian, dan setiap makhluk bernyawa pasti akan merasakannya. Allah telah menetapkan bahwa manusia, jin, hewan, hingga tumbuhan semuanya akan mati.
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 28: “Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
Menurut Tafsir Ibn Katsir, ayat ini menegaskan kekuasaan Allah. Adalah aneh jika manusia mengingkari-Nya, padahal mereka awalnya tidak ada, lalu dihidupkan, kemudian dimatikan, dan kelak akan dibangkitkan kembali.
Mengingat Kematian
Kematian adalah sesuatu yang pasti, namun waktu dan tempatnya tidak dapat diketahui. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya agar dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan husnul khotimah.
Berikut adalah tiga bekal penting yang harus dipersiapkan:
1. Beramal Saleh Secara Istikamah
Selama hidup di dunia, kita diperintahkan untuk beramal sebanyak dan sebaik mungkin, tanpa mengharapkan pujian dari manusia. Amal yang dilakukan secara ikhlas dan berkelanjutan memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah.
Firman Allah dalam QS. Al-Mulk ayat 1-2:
“Mahasuci Allah yang menguasai segala kerajaan, dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.”
Rasulullah saw juga bersabda:
“Sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang dilakukan secara rutin, meskipun itu sedikit.” (HR. Abu Hurairah)
Amal yang istiqamah disertai keikhlasan dan rasa syukur akan memberikan manfaat besar, baik di dunia maupun di akhirat.
2. Meninggalkan Amal yang Pahalanya Mengalir
Selain amal pribadi, kita juga perlu mempersiapkan amal yang manfaatnya terus mengalir bahkan setelah kita meninggal dunia. Contohnya adalah:
- Sedekah jariyah
- Mengajarkan ilmu yang bermanfaat
- Mendidik anak agar menjadi saleh dan mendoakan orang tuanya
Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
3. Berdoa Agar Diberikan Husnul Khotimah
Berdoa dan berzikir kepada Allah adalah cara untuk menjaga hati agar tetap mengingat-Nya. Salah satu dzikir yang paling agung adalah kalimat toyyibah “Laa ilaha illallah”.
Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaha illallah,’ maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Dawud)
Ciri-ciri seseorang yang akan mendapatkan husnul khotimah adalah mereka yang senantiasa istikamah dalam kebaikan hingga akhir hayat.
Rasulullah saw bersabda:
“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya: ‘Bagaimana membuatnya beramal?’ Beliau menjawab: ‘Allah akan memberikan taufik kepadanya untuk melaksanakan amal saleh sebelum dia meninggal.'” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita sebagai hamba yang istikamah dalam kebaikan, senantiasa mengingat-Nya, dan wafat dalam keadaan husnul khotimah.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News