*)Oleh: Wahyu Tri Rahmawati, S.Pd
Peserta Sekolah Tabligh PWM Jateng
Salah satu kalimat motivasi yang sering kami dengar sebagai orang tua yang bercita-cita agar anak-anak kami menjadi penghafal Al-Qur’an adalah “Aku tidak bisa, anakku harus bisa.” Kami, sebagai orang tua, mungkin tidak hafal Al-Qur’an, namun kami memiliki keyakinan dan tekad yang kuat bahwa anak-anak kami bisa menjadi penghafal Al-Qur’an.
Segala daya dan usaha kami kerahkan demi mewujudkan harapan tersebut. Kami sadar, anak yang menghafal Al-Qur’an ibarat pohon yang kokoh, dengan akar yang membutuhkan siraman kasih sayang serta perhatian dari orang tuanya.
Mengapa kami begitu menginginkan anak-anak kami menjadi penghafal Al-Qur’an? Sebab, menjadi seorang hafidz adalah sebuah prestasi yang tak hanya membanggakan orang tua, tetapi juga mendatangkan keberkahan bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Selain itu, bagi seorang hafidz, ia akan membuat kedua orangtuanya dihormati dengan mahkota kemuliaan di Surga kelak. Itulah bentuk bakti luar biasa seorang anak kepada orang tuanya.
Jangan biarkan pikiran ini muncul: “Anakku bukan anak yang cerdas atau jenius, bagaimana mungkin dia bisa menghafal Al-Qur’an?” Yang dibutuhkan oleh anak-anak kita bukanlah kecerdasan atau kejeniusan, melainkan pengorbanan kita sebagai orang tua untuk meluangkan waktu, menemani, mengajari, membimbing, dan memberikan dukungan finansial untuk pendidikan mereka dalam menghafal Al-Qur’an.
Kecerdasan bukanlah syarat untuk menjadi penghafal Al-Qur’an.
Allah, pemilik Al-Qur’an, berfirman dalam Surah Al-Qamar ayat 17:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk diingat, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar: 17).
Allah mengulang ayat ini empat kali dalam surat yang sama, seakan-akan ingin menegaskan bahwa masih ada banyak harapan bagi anak-anak kita untuk menghafalnya.
Mari kita bantu anak-anak kita menjadi penghafal Al-Qur’an, dan dari situ kita akan mendapatkan pahala yang melimpah.
Keistimewaan bagi anak yang menghafal Al-Qur’an dan orang tuanya antara lain:
- Anak penghafal Al-Qur’an akan diberikan mahkota cahaya, dan orang tuanya akan mengenakan pakaian kebesaran di hari kiamat.
- Menjadi ilmu yang bermanfaat serta amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.
- Menjadi syafaat bagi anak dan kedua orang tuanya.
- Menjadi penolong dirinya sendiri dan keluarganya untuk meraih derajat mulia di Surga.
- Anak yang menghafal Al-Qur’an dan orang tua yang mendidiknya termasuk golongan manusia terbaik.
Jika kita berhasil mengantarkan anak-anak kita menjadi seorang hafidz dengan bacaan yang baik, mereka akan menjadi orang yang paling layak untuk menjadi imam bagi umat Islam. Bayangkan betapa banyak pahala yang akan kita peroleh sebagai orang tua.
Ya Allah, jadikanlah kami dan keturunan kami sebagai penjaga Al-Qur’an. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News