Banyak ragam penyakit di dunia ini yang secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori: penyakit yang menyebabkan penderitaan fisik dan penyakit yang tidak langsung terasa oleh penderitanya, yakni penyakit hati.
Penyakit fisik seperti sakit kepala atau penyakit lainnya yang menyerang tubuh hanya berdampak selama seseorang hidup di dunia. Namun, penyakit hati jauh lebih berbahaya karena dampaknya tidak hanya terasa di dunia, tetapi juga di akhirat.
Hari ini, kita akan membahas penyakit hati, yaitu penyakit yang pertama kali muncul di dunia dan membawa kehancuran bagi manusia.
1. Kesombongan
Kesombongan adalah penyakit hati pertama yang terjadi di dunia. Hal ini bermula dari penolakan Iblis untuk sujud kepada Nabi Adam atas perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Allah berfirman: “Wahai Iblis! Apakah yang menghalangi kamu untuk sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri atau (merasa) termasuk golongan yang lebih tinggi?”
(Iblis) berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Shad: 75-76)
Karena kesombongannya, Iblis diusir dari surga dan mendapat kutukan hingga hari kiamat.
Allah berfirman: “Allah berkata, ‘Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk.'” (QS. Al-Hijr: 34)
Kesombongan adalah sifat yang dibenci Allah, sebagaimana firman-Nya: “Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”
(QS. An-Nisa’: 36)
2. Keserakahan
Keserakahan atau tamak pertama kali terjadi ketika Nabi Adam dan Hawa tergoda untuk memakan buah yang dilarang Allah. Padahal, mereka telah diberikan kenikmatan surga yang tidak terbatas.
Allah berfirman: “Dan Kami berfirman, ‘Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) jangan kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim.’” (QS. Al-Baqarah: 35)
Namun, setan menggoda mereka hingga akhirnya mereka melanggar larangan Allah. Akibatnya, mereka dikeluarkan dari surga dan diturunkan ke dunia.
Allah berfirman: “Lalu setan memperdayai keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman, ‘Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.’” (QS. Al-Baqarah: 36)
Keserakahan telah menyebabkan manusia terus berbuat kerusakan di muka bumi, sebagaimana firman Allah:
“Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanaman dan ternak, sedangkan Allah tidak menyukai kerusakan.” (QS. Al-Baqarah: 205)
3. Kedengkian
Penyakit hati ketiga yang pertama kali terjadi di dunia adalah kedengkian (hasad), yang berujung pada pembunuhan pertama dalam sejarah manusia.
Permusuhan antara Qabil dan Habil terjadi karena Qabil merasa iri terhadap saudaranya. Rasa dengki inilah yang mendorongnya untuk melakukan kejahatan yang besar, yakni membunuh saudaranya sendiri.
Allah berfirman: “Jika kamu memperoleh kebaikan, (niscaya) mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, (niscaya) tipu daya mereka tidak akan menyusahkanmu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali Imran: 120)
Karena kedengkian, manusia rela melakukan kejahatan demi mendapatkan apa yang diinginkan. Bahkan, dalam kehidupan modern, kita sering melihat bagaimana kedengkian menyebabkan perselisihan antar saudara, perebutan harta warisan, hingga konflik berkepanjangan di berbagai belahan dunia.
Allah berfirman: “Sangatlah buruk (perbuatan) mereka menjual dirinya dengan mengingkari apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Karena itulah mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan. Dan kepada orang-orang kafir (ditimpakan) azab yang menghinakan.” (QS. Al-Baqarah: 90)
Kesimpulan
Ketiga penyakit hati ini, yakni kesombongan, keserakahan, dan kedengkian telah ada sejak awal kehidupan manusia. Jika tidak dihindari, penyakit-penyakit ini dapat menghancurkan kehidupan seseorang, bahkan suatu bangsa.
Melihat kondisi Indonesia saat ini, apakah kesombongan, keserakahan, dan kedengkian telah menyatu dalam diri para pemimpin kita? Jika benar, maka kehancuran negeri ini tinggal menunggu waktu.
Semoga kita terhindar dari sifat-sifat tercela ini dan selalu berada dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin. (*)