Majalah Suara Muhammadiyah Diusulkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda
foto: dok sm

Majalah Suara Muhammadiyah merupakan salah satu media massa terbitan pra kemerdekaan yang hingga saat ini masih terbit secara berkala.

Dilihat dari sisi usianya, Majalah Suara Muhammadiyah merupakan majalah tertua yang masih terbit.

Selain sebagai media penyampai informasi, majalah Suara Muhammadiyah memiliki kekhasan dengan hadirnya rubrik agama.

Penyampaian materi agama dalam bentuk majalah cukup langka saat itu. Disajikan secara tematik. Di usianya yang lebih dari satu abad, Majalah Suara Muhammadiyah sebuah fenomena tersendiri dalam dunia media massa di Indonesia.

Melihat hal tersebut Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Majalah Suara Muhammadiyah mendeklarasikan hari lahir suara Muhammadiyah sebagai Hari Pers Muhammadiyah.

Baca juga: Majalah Suara Muhammadiyah dan Industri Media Massa

Deklarasi ini agar warga Muhammadiyah tidak kehilangan dan melupakan jejak Sejarah dakwah bil qalam yang dilakukan para founding father Muhammadiyah. Majalah Suara Muhammadiyah adalah jejak peninggalan Gerakan kebudayaan Muhammadiyah.

Di sisi lain, Majalah Suara Muhammadiyah sendiri tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Panjang Gerakan dakwah Muhammadiyah.

Di abad ke-2, gerakan pencerahan lewat media di kalangan Muhammadiyah semakin masif. Namun, Suara Muhammadiyah sebagai pelopor menjadi inspirasi penting bagi media lainnya yang hadir di berbagai wilayan dan daerah.

Selain itu, MPI juga memandang Majalah ini layak bila ditempatkan sebagai jejak warisan budaya (heritage) non bangunan.

Untuk sebuah pengakuan nasional maupun internasional diperlukan Langkah taktis dan strategis.

Oleh karenanya, MPI PP Muhammadiyah dan Suara Muhammadiyah menyelenggarakan diskusi “Inisiasi Usulan Majalah Suara Muhammadiyah Sebagai Warisan Budaya”.

Semoga dengan ikhtiar ini majalah Suara Muhammadiyah akan senantiasa hadir di rumah warga Muhammadiyah.

Hadiri Peringatan Hari Pers Muhammadiyah bertajuk: “Muhammadiyah dan Media; Kiprah Dakwah Pencerahan di Abad ke-2” bertujuan mengusulkan Majalah SM Sebagai Warisan Budaya Tak Benda”.

Menghadirkan narasumber Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, Ketua Dewan Pers Dr. Ninik Rahayu, Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media/Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari, MA Dt Marajo, Redaktur Pelaksana Majalah Suara Muhammadiyah Isngadi Marwah Atmadja, Wakil Ketua MPI PPM Bidang Penguatan Media dan Jurnalistik Roni Tabroni dan Wiwied Widiyaastuti.

Kegiatan ini akan diselenggarakan pada Rabu, 23 Agustus 2023 di Rooftop SM Tower Jalan. KH Ahmad Dahlan 107, Notoprajan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta.

Juga dapat disaksikan live daring

Tags: Hari Pers Muhammadiyahmuhammadiyah

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini