Berdoa dengan lafaz yang singkat dan padat namun maknanya luas.
Yaitu dengan perkataan ringkas dan bermanfaat yang menunjukkan pada makna yang luas dengan lafaz yang pendek dan sampai kepada maksud yang diminta dengan menggunakan susunan kata yang paling sederhana (tidak bersajak-sajak).
Hal itu sebagaimana keterangan yang terdapat dalam Sunan Abi Dawud dan Musnad Imam Ahmad dari ‘Aisyah bahwasanya ia berkata:
كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ الْجَوَامِعَ مِنَ الدُّعَاءِ وَيَدَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai berdoa dengan doa-doa yang singkat dan padat namun makna-nya luas dan tidak berdoa dengan yang selain itu.” (HR. Abu Dawud no. 1482, Ahmad VI/148, 189 dan al-Hakim I/539)
Salah satu contoh dari doa ini adalah hadis yang diriwayatkan dari Farwah bin Naufal, ia berkata:
“Aku bertanya kepada ‘Aisyah tentang doa yang senantiasa dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa mengucapkan doa:
اَللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَشَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ. “
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku kerjakan dan dari keburukan yang belum aku kerjakan.” (HR. Muslim 2716)
Sedangkan contoh yang lain adalah hadis Abu Musa al-Asy’ari, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau senantiasa berdoa dengan doa berikut:
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِي وَجَهْلِيْ وَإِسْرَافِيْ فِي أَمْرِيْ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، الَلَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ جِدِّيْ وَهَزْلِيْ وَخَطَئِيْ وَعَمْدِيْ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِيْ، الَلّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
“Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas kesalahan-kesalahanku, kebodohanku, serta sikap berlebihanku dalam urusanku dan segala sesuatu yang Engkau lebih mengetahuinya daripada diriku.
Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas keseriusanku dan candaku, kekeliruanku dan kesengajaanku, semua itu ada pada diriku.
Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas apa-apa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, apa-apa yang aku sembunyi-kan dan yang aku tampakkan, serta apa-apa yang Engkau lebih mengetahui daripada aku, Engkaulah Yang Mahamendahulukan (hamba kepada rahmat-Mu) dan Yang Mahamengakhirkan, Engkaulah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR. al-Bukhari no. 6399 dan Muslim no. 2719).(*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News