Anomali cuaca panas beberapa pekan terakhir terjadi di beberapa kota. Pada siang hari, suhu udara pada mencapai 35-37 derajat Celcius. Dehidrasi, kepala pusing, hingga gerah menjadi semakin rentan dialami.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan hal ini sebagai fenomena peralihan musim kemarau yang normal. Anomali panas, kata dia disebabkan oleh dua hal yakni El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang memicu penurunan curah hujan global.
Sedangkan IOD adalah perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.
“Pengaruh El Nino dan IOD positif menyebabkan potensi pembentukan awan hujan relatif menjadi lebih rendah sehingga musim hujan akan menjadi lebih lambat sebagian besar terjadi pada bulan November,” jelasnya, Jumat (29/9/2023).
Menanggapinya, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas memperkirakan dampak pada sektor sosial-ekonomi.
Misalnya krisis air, risiko gagal panen, keterlambatan tanam, hingga fluktuasi harga produk pertanian. Karenanya dia berpesan lima hal bagi masyarakat, antara lain;
1. Penghematan air: Melakukan penggunaan air yang lebih efisien.
2. Sumur-sumur pompa: Menciptakan sumur-sumur pompa tambahan untuk masyarakat.
3. Pertanian anti-kekeringan: Meningkatkan jenis tanaman yang lebih tahan terhadap kekeringan.
4. Kebakaran: Mewaspadai dan mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan.
5. Kesadaran publik: Meningkatkan edukasi dan kesadaran publik akan dampak-dampak yang bisa ditimbulkan oleh El Nino.
Anwar juga berpesan agar masyarakat aspek spiritual, misalnya salat Istisqa bagi umat Islam.
Dengan berbagai upaya dari sisi teknis hingga spiritual, masyarakat diharapkan dapat melewati masa-masa sulit ini dengan lebih tenang dan terkontrol.
Masyarakat dan pemerintah juga dia himbau menyoroti potensi dampak dari kemarau panjang ini dengan menyediakan layanan psikologi maupun dukungan ekonomi.
“Dampak El Nino bisa diatasi jika kita bersama-sama bekerja keras dalam menjaga dan memelihara kehidupan sosial ekonomi,” tuturnya, Sabtu (30/9/2023). (afn/ded)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News