*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“The mirror is a complete reflection of yourself.”
(Cermin adalah refleksi diri seutuhnya)
Sebagai manusia, kadang-kadang kita terlalu sibuk dengan aktivitas kita sehari-hari sehingga kita lupa untuk meluangkan waktu untuk introspeksi atau berkaca diri.
Padahal, hal tersebut sangat penting untuk membantu kita memahami lebih dalam mengenai diri kita sendiri, kelebihan, kekurangan, dan bagaimana kita dapat memperbaiki diri.
Melalui proses ini, kita dapat mengatasi masalah atau kesalahan yang kita lakukan dan layaknya belajar dari pengalaman, kita dapat menghindari kesalahan yang sama di masa depan.
Dalam Islam, berkaca diri (muhasabah) juga merupakan suatu konsep yang sangat penting. Muhasabah mengajarkan kita untuk selalu merefleksikan setiap tindakan dan kata-kata kita, serta memperbaiki diri sesuai dengan ajaran agama.
Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr:18)
Dari sudut pandang psikologi, berkaca diri sangat bermanfaat dalam membantu seseorang memahami dirinya sendiri, meningkatkan kepercayaan diri, serta memperbaiki kinerja dan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan alasan dan dalil yang telah dijelaskan sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bahwa berkaca diri sangat penting untuk membantu kita memahami diri sendiri, meningkatkan produktivitas, dan memperbaiki diri sesuai dengan ajaran agama.
Jadi, jangan ragu untuk meluangkan waktu untuk berkaca diri setiap saat.”
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
