Kesulitan Hidup Melatih Rasa Ikhlas Di Hati
foto: seekersguidance.org
UM Surabaya

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang

“Learn sincerity from the roots of the tree. The roots of the tree are hidden in the ground and not all humans care about and admire them. Even so, he still works day and night tirelessly and selflessly for the life of the stems and leaves.”

(Belajarlah keikhlasan dari akar pohon. Akar pohon itu letaknya tersembunyi di dalam tanah dan tidak semua manusia peduli dan mengaguminya. Walau begitu, dia tetap bekerja siang dan malam tanpa mengenal lelah dan pamrih untuk kehidupan batang dan dedaunan)

Ikhlas adalah sebuah konsep penting dalam Islam, yang berarti melakukan suatu perbuatan semata-mata hanya untuk Allah Swt.

Namun, sering kali kita merasa sulit untuk mempraktikkan rasa ikhlas dalam kehidupan sehari-hari, karena kita terkadang tergoda oleh keinginan untuk mendapatkan pujian, popularitas, dan kekayaan.

Salah satu cara untuk melatih rasa ikhlas adalah dengan terus memperkuat iman kita kepada Allah Swt.

Dengan memahami bahwa Allah SWT adalah pemilik dari segala sesuatu, termasuk hidup kita, kita akan lebih mudah untuk melepaskan keinginan-keinginan duniawi yang mengganggu rasa ikhlas kita.

Allah SWT berfirman:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayinah: 5)

Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT menilai perbuatan kita berdasarkan niat kita, bahwa apakah kita melakukan sesuatu semata-mata untuk mendapatkan keuntungan materi, ataukah untuk mendapatkan pahala di sisi Allah Swt.

Rasulullah saw bersabda:

إن الله عز وجل لا يقبل من العمل إلا ما كان له خالصا وابتغي به وجهه

“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla tidak menerima amalan kecuali yang ikhlas mengharapkan wajah-Nya.” (HR. An Nasa’i dalam Sunan-nya, pada kitab Al Jihad (2/59)

Hadis ini menekankan pentingnya niat dalam melakukan suatu perbuatan, dan menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas akan memiliki nilai yang lebih tinggi di sisi Allah SWT.

Dalam kesimpulannya, kesulitan hidup melatih rasa ikhlas di hati bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan meningkatkan iman kita kepada Allah SWT.

Juga menaruh niat untuk beribadah semata-mata karena Allah, maka kita bisa melatih rasa ikhlas dengan lebih baik.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini