Ikhtiar Amal Usaha Muhammadiyah Maju Bersama Persyarikatan
Abdul Mu'ti. foto: ist
UM Surabaya

Persyarikatan Muhammadiyah sekarang punya 173 Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA), 123 Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA), ribuan sekolah dari TK sampai SMA, dan berbagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) lainnya.

Keberadaan seluruh AUM ini diharapkan maju secara bersama, bergerak seragam dalam satu jaringan.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Abdul Mu’ti menegaskan, pada periode kepemimpinan sekarang PP berikhtiar AUM maju bersama Persyarikatan.

Muhammadiyah sebagai gerakan, Abdul Mu’ti menyebutnya sebagai community based movement sebagaimana yang terkandung dalam Surat Ali Imran ayat 104 dan 110 – karena sejatinya umat adalah komunitas. Secara sosiologis, komunitas berbeda dengan kerumunan.

Kerumunan atau crowd adalah orang berkumpul yang tidak memiliki misi, mereka hanya kumpul tapi kemudian saling berseteru satu dengan yang lain.

Sementara komunitas adalah sekelompok orang yang berhimpun dan punya kesamaan visi dan misi, sekaligus memiliki ikatan kuat antara satu dengan yang lain.

“Poin saya adalah bagaimana kita ini bersinergi dan kemudian membangun kekuatan sebagai umat itu, tapi kemudian yang ketiga umat itu selain punya ikatan yang kuat, harus bergerak bersama,” kata Mu’ti di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS), Rabu (10/1/2024)

Maju bersama Persyarikatan, beber Mu’ti, adalah usaha menggali ulang semangat awal Kiai Ahmad Dahlan saat mendirikan Muhammadiyah.

Sebab hematnya, latar belakang berdirinya Muhammadiyah tidak hanya untuk memberantas TBC, dan melawan penjajahan.

“KH Ahmad Dahlan itu mendirikan sekolah karena masyarakatnya sebagian besarnya buta aksara, sebagian besarnya tidak mendapatkan kesempatan belajar karena politik Belanda yang membeda-bedakan masyarakat menurut kelas-kelas sosialnya,” terang Abdul Mu’ti.

Bukti lain, Muhammadiyah adalah solusi untuk zaman adalah bagian atau majelis yang didirikan di masa awal, yaitu Bahagian Pustaka, Tabligh, dan Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO).

Berdirinya majelis tersebut karena memang masyarakat atau umat membutuhkannya. (wh)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini