Cetak Kepala Sekolah Visioner, Majelis Dikdasmen PNF Gelar  Diksuspala
Ketua Majelis Dikdasmen & PNF Didik Suhardi (kiri) dan Pakar Pendidikan Prof. Suyanto.
UM Surabaya

Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Vokasi Seni dan Budaya (BBPP-VSB) Sleman Yogyakarta, 8-10 Februari 2024.

Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Didik Suhardi, PhD menyampaikan visi utama diadakannya Diksuspala adalah mewujudkan Sekolah Muhammadiyah Unggul, sehingga Out-put nya harus mampu melahirkan para kepala dekolah visioner.

“Diksuspala harus mampu melahirkan Kepala Sekolah Visioner dan membawa lembaganya menjadi Sekolah Unggul,” tegasnya.

Mantan Sekretaris Jenderal  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu menambahkan agar para  kepala sekolah mampu meningkatkan kemampuan leadership dan manajerial kepala sekolah Muhammadiyah.

Lebih lanjut, Ia menegaskan agar terjadi transformasi pasar sekolah Muhammadiyah, dari menengah ke bawah menjadi menengah ke atas.

“Harus ada fase naik kelas dari grade sekolah menengah ke bawah menjadi menengah ke atas,” imbuhnya.

Ia berharap agar Kepala Sekolah Muhammadiyah yang berjumlah ribuan memiliki visi agar sekolahnya menjadi pilihan pertama bagi masyarakat.

“Bukan sekolah pilihan kedua, ketiga atau keempat bahkan menjadi pilihan terakhir yang menyedihkan jika hanya menjadi follower,” jelasnya.

Sementara itu, Dewan Pakar Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Prof. Suyanto PhD saat membuka acara itu, menguraikan sejumlah problematika pendidikan di lembaga Muhammadiyah mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.

Di antara problem yang dimaksud adalah masih banyak siswa Sekolah Muhammadiyah yang lebih memilih berada di zona nyaman.

“Umumnya lebih memilih zona nyaman karena semuanya bisa didapat dengan mudah sehingga kehilangan kemandirian,” ujarnya dalam sambutan.

Berikutnya, banyak siswa  yang tidak punya cita-cita yang tinggi sehingga motivasi dalam belajarnya kurang bergairah. “Motivasi belajarnya rendah dan tidak bergairah,” mbuhnya.

Problem berikutnya adalah dari tenaga pendidik/guru dalam proses pembuatan modul harus berbasis persoalan nyata di sekolah masing-masing, bukan berisi angan-angan semata.

“Pembuatan modulnya harus sesuai kondisi di sekolah, bukan copas sekolah lain tanpa disesuaikan kebutuhan sehingga tidak terbatas dalam angan-angan, ” lanjutnya.

Lebih lanjut Ia berharap agar Diksuspala dikemas dalam model  user friendly, lebih mudah dan tidak memberatkan para kepala sekolah.

“Jangan menambah rumit pekerjaan KS yang sudah rumit,” pungkasnuanya.

Wakil Ketua PW Muhamamdiyah Jawa Timur Dr Muhammad Sholihin, berharap dengan adanya Diksuspala para kepala sekolah akan mampu meningkatkan mutu pendidikan Muhammadiyah yang berujung pada jumlah siswa semakin meningkat.

“Ukurannya paling sederhananya siswanya bertambah, bukan bertahan apalagi berkurang,” ujar mantan Kepala Sekolah Teladan Nasional.

Lebih lanjut mantan Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya menambahkan tujuan rapat koordinasi nasional adalah menyelesaikan madul materi, buku panduan Diksuspala dan strategi pelaksanaan kegiatan.

“Membahas secara detail modul dan panduan Diksuspala agar lebih faktual dan mudah diterapkan di masing-masing sekolahnya,”imbuhnya.

Abah Sholihin berharap kegiatan ini bisa diadopsi oleh Majelis Dikdasmen PWM atau PDM dalam melaksanakan kegiatan semacam ini melibatkan kepala sekolah atau mantan kepala sekolah yang pernah berhasil memajukan sekolah.

“Agar pola ini bisa terus diterapkan tim akan terus dipertahankan oleh Dikdasmen PP untuk membantu sekolah-sekolah Muhammadiyah yang masih sulit berkembang berkembang,” pungkasnya.

Diksuspala kali ini diikuti kepala sekolah dengan kategori sekolah kecil dengan ketentuan kurang dari 100 siswa. Sebagai penyelenggara adalah tim khusus yang terdiri dari 21 kepala Sekolah dan para mantan kepala sekolah dengan kategori sukses. Mereka diharapkan bisa memberikan   pengalaman, testimoni dan portofolio sukses saat memimpin sekolahnya. (m roissudin)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini