Lebaran, Begini Takbiran Sesuai Tuntunan Rasulullah
foto: shuttestock/tirtaperwitasari
UM Surabaya

Sebelum perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H yang jatuh pada Jumat, 21 April 2023 M, akan ada malam takbiran.

Biasanya, warga akan berkeliling sambil mengumandangkan takbir dengan semangat atau cukup berdiam di masjid.

Namun, takbiran Idul Fitri sejatinya tidak hanya fenomena budaya, tapi juga amalan masyru’ atau disyariatkan agama.

Lantas, kapan takbir ini mulai dikumandangkan? Sebenarnya, tidak ada ketentuan yang pasti tentang kapan saja takbir dikumandangkan.

Oleh sebab itu, yang dipedomani adalah anjuran memperbanyak takbir. Ada pun waktunya dapat dilakukan kapan saja yang memungkinkan asal masih di dalam batas waktu yang diperintahkan.

Untuk Idul Fitri mulai terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan Ramadan sampai salat Id ditegakkan.

Hal tersebut berdasarkan hadis riwayat Ibnu Umar ra: Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tanah lapang di pagi hari Id, beliau bertakbir dengan mengeraskan suara takbirnya.

Dalam riwayat lain (dikatakan): Beliau apabila pergi ke tempat salat pada pagi hari Idul Fitri ketika matahari terbit, beliau bertakbir hingga sampai ke tempat salat pada hari Id, kemudian di tempat salat itu beliau bertakbir pula, sehingga apabila imam telah duduk, beliau berhenti bertakbir. (HR. asy-Syafi‘i dalam al-Musnad, I:153, hadis no. 444 dan 445).

Ada pun tuntunan takbir yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw adalah dua kali takbir, sebagai berikut:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

Bacaan dua kali takbir ini sesuai dengan hadis sahih: Diriwayatkan dari Salman, ia berkata: bertakbirlah dengan Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiiraa. Dan diriwayatkan dari Umar dan Ibnu Mas’ud: Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd. (HR. Abdul Razzaaq, dengan sanad sahih).

Sebagai amalan yang telah disyariatkan, ada baiknya mengajak seluruh sanak keluarga mengumandangkan takbir. Tidak harus di masjid, di dalam rumah pun dapat dilakukan. (*)

Sumber: muhammadiyah.or.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini