Islam Bukan sekadar Ajaran, Tetapi Agama Amal Perbuatan
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
UM Surabaya

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan, Islam dalam konsep Muhammadiyah adalah agama yang tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, melainkan juga pada kemanusiaan dan aktivitas dunia yang membawa maslahat.

Haedar menekankan bahwa bagi Muhammadiyah, Islam bukan hanya sekadar ajaran, tetapi merupakan agama amal atau perbuatan.

“Pemahaman yang mendalam terhadap agama tidak akan memberikan dampak nyata jika tidak dibarengi dengan perbuatan konkret,” ujar Haedar dalam acara Milad ke-62 dan Peresmian Masjid Ibnu Sina RSU Muhammadiyah Ponorogo, Selasa (20/02/2024).

Haedar merujuk pada ajaran yang diajarkan oleh Kiai Dahlan, salah satu pendiri Muhammadiyah, yang mengajarkan surat Al-‘Ashr selama delapan bulan hingga betul-betul dipraktekkan secara langsung oleh para muridnya.

Haedar mengajak seluruh kader, anggota, simpatisan, dan warga Muhammadiyah untuk terus menjaga semangat beramal, sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mendorong perbuatan nyata demi kesejahteraan umat manusia.

“Semangat beramal harus tetap hidup dan harus tetap kita hidupkan. Jadi jangan karena ada lembaga Muhammadiyah kita jadi surut beramalnya. Kita berkhidmat lewat Muhammadiyah pada saat yang sama kita beramal saleh dengan infak, sedekah, wakaf, dan lain-lain,” ucap Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Dalam kesempatan tersebut, Haedar lantas menyinggung penghargaan Zayed Award kembali menghiasi perjalanan Muhammadiyah. Hal ini karena Muhammadiyah sebagai organisasi yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan fasilitas sosial kemanusiaan.

Haedar menyatakan bahwa penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap jejak langkah Muhammadiyah yang telah berjalan lebih dari satu abad.

Menurutnya, Muhammadiyah telah memulai perjalanan pengembangan fasilitas sosial kemanusiaan sejak tahun 1923, dengan mendirikan rumah sakit pertama yang kini dikenal sebagai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jogja. Saat itu, rumah sakit ini menjadi satu-satunya milik umat Islam pribumi.

Tidak hanya dalam bidang kesehatan, Muhammadiyah juga aktif mendirikan rumah miskin dan rumah yatim sebagai bagian dari dedikasinya terhadap pelayanan sosial. Saat ini, beragam amal usaha Muhammadiyah telah berkembang pesat dengan kualitas dan kuantitas yang mumpuni.

Menurut Haedar, apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah didasari pada nilai-nilai, yang pertama dan paling esensial adalah Islam. Islam bagi Muhammadiyah bukan hanya tentang ibadah, akidah, dan akhlak, tetapi juga melibatkan persoalan muamalah duniawiyah.

Dengan penuh keyakinan, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus berkhidmat melalui berbagai inisiatif yang bermanfaat bagi masyarakat, menciptakan dampak positif, dan merajut kemanusiaan dalam setiap langkahnya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini