Agus Taufiqurrahman Mengajak Warga Muhammadiyah Jaga Spirit Mengaji
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman menjadi pembicara dalam Pra Munas Tarjih XXXII.
UM Surabaya

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman mengajak warga Muhammadiyah untuk terus menjaga spirit mengaji. Hanya dengan mengaji maka gerakan persyarikatan ini memiliki ruh.

Ketua PP Muhammadiyah ini memandang, jika ada orang Muhammadiyah hanya mengurusi organisasi tanpa mengaji, maka dia sama saja dengan ‘wayang ilang gapite’ atau orang Muhammadiyah yang kehilangan spirit dakwah itu.

“Spirit ngaji inilah yang kemudian melahirkan sebuah gerakan yang disebut Muhammadiyah. Maka yang sering berpesan untuk sering mengkaji Islam sebagai spirit gerakan ini salah satunya adalah allahuyarham Kiai Haji Djindar Tamimy itu,” ungkap dr. Agus menjadi pembicara dalam Pra Musyawarah Nasional (Munas) Tarjih XXXII di Masjid At Taqwa Pekajangan, Pekalongan, Rabu (21/2/2024).

Dalam paparannya dr. Agus menyampaikan bahwa Pekalongan merupakan daerah istimewa bagi Majelis Tarjih, sebab majelis ini lahir di sini pada 100 tahun lalu, dan akan kembali ke sini untuk menyelenggarakan Munas ke-XXXII di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP).

Tidak lupa dr. Agus juga mengapresiasi jamaah yang memenuhi Masjid At Taqwa Pekajangan. Jemaah terlihat hadir memenuhi setiap sudut masjid dengan mengenakan baju serba putih, dan bersarung sebagai ciri khas pada masyarakat santri.

Hal ini yang menjadikan setiap perayaan yang ada di Muhammadiyah kemudian selalu ada pengajian-pengajian. Meski sudah dianggap banyak pengajian, akan tetapi itu masih belum cukup untuk mengkaji Islam yang begitu luas ini.

“Sehingga di sekolah Muhammadiyah itu ada pengajian guru dan karyawan,” tutur dr. Agus.

Dalam pengamatannya, pengajian yang digelar itu terdapat karyawan yang secara terpaksa ikut mengaji. Tapi menurutnya itu tidak masalah, malah memang harus dipaksakan untuk mengaji. Sebab lebih baik terpaksa masuk surga, daripada sukarela masuk neraka.

“Kalau ngaji itu pahalanya surga ya lebih baik diadakan itu, sehingga yang mengelola rumah sakit, kampus, sekolahan itu memang adalah orang-orang yang memahami spirit Islam yang dibawah oleh Persyarikatan Muhammadiyah,” katanya.

Dia berpesan supaya pengajian-pengajian di lingkungan Muhammadiyah dikemas secara menarik, dan untuk menggembirakan jemaah yang hadir. Semangat menggembirakan jemaah ini telah dilakukan sejak awal Muhammadiyah, bahkan juga diperintahkan oleh Nabi Muhammad. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini