Liberalisme Islam dan Penghancuran dari Dalam
Ilustrasi foto: hurca!/us.fotolia.com
UM Surabaya

Kalau kelompok Islam liberal getol mengkampanyekan bahwa semua pemeluk agama bisa masuk surga.

Hal ini berseberangan dengan keyakinan kaum Yahudi dan Nasrani yang berkeyakinan bahwa kelompok mereka sajalah yang berhak masuk surga.

Pemikiran kelompok liberal bukan hanya merusak, tetapi menghancurkan bangunan Islam.

Betapa tidak, kaum Yahudi dan Nasrani bukan hanya mengklaim dirinya paling benar dan masuk surga tetapi berupaya sekuat tenaga untuk mengajak kelompok lain masuk surga bersamanya.

Klaim Yahudi-Nasrani

Orang-orang Yahudi dan Nasrani masing-masing mengklaim dirinya pewaris surga. Selain mereka masuk ke dalam neraka.

Mereka demikian yakin tentang hal itu, sehingga mereka mendakwahkan kepada siapa pun untuk mengikuti jejak beragama mereka.

Klaim dirinya masuk surga dan kelompok lain masuk neraka diabadikan Allah sebagaimana firman-Nya :

وَقَا لُوْا لَنْ يَّدْخُلَ الْجَـنَّةَ اِلَّا مَنْ كَا نَ هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى ۗ تِلْكَ اَمَا نِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَا تُوْا بُرْهَا نَکُمْ اِنْ کُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar.”(QS. Al-Baqarah : 111)

Kaum Yahudi dan Nasrani hanya mengklaim dan mengaku-ngaku sebagai pewaris surga tetapi perilaku mereka jauh dari ciri-ciri dan karakteristik penghuni surga.

Sehingga Allah pun menantang mereka untuk membuktikan klaimnya. Allah pantas meminta bukti lantaran hanya berwacana tanpa amal perbuatan. Karenanya Allah tidak mempercayai kata-kata mereka sedikit pun.

Orang Yahudi dan Nasrani sama-sama yakin akan mewarisi dan masuk surga. Orang Yahudi membenarkan dirinya paling berhak surga berdasarkan kitabnya.

Sementara orang Nasrani juga mengklaim memiliki kitab yang benar dan kelompok Yahudi sebagai kelompok sesat dan masuk neraka.

Allah pun mengabadikan klaim itu sebagaimana firman-Nya:

وَقَا لَتِ الْيَهُوْدُ لَـيْسَتِ النَّصٰرٰى عَلٰى شَيْءٍ ۖ وَّقَا لَتِ النَّصٰرٰى لَـيْسَتِ الْيَهُوْدُ عَلٰى شَيْءٍ ۙ وَّهُمْ يَتْلُوْنَ الْكِتٰبَ ۗ كَذٰلِكَ قَا لَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَا للّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَا نُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ

“Dan orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak memiliki sesuatu (pegangan),” dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, “Orang-orang Yahudi tidak memiliki sesuatu (pegangan),” padahal mereka membaca kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu, berkata seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari Kiamat, tentang apa yang mereka perselisihkan.” (QS. Al-Baqarah : 113)

Liberalisme dan Sesat Nalar

Kalau orang Yahudi dan Nasrani yakin dan golongan mereka saja yang masuk surga, maka kelompok liberalisme justru tak punya prinsip diri dan tak percaya diri.

Dikatakan tidak punya prinsip diri karena tidak mengklaim dirinya paling benar.

Tidak percaya diri karena harus menggandeng dan menyatakan akan membersamai kelompok lain masuk surga.

Padahal orang Yahudi dan Nasrani memvonis di luar dirinya sebagai kelompok sesat dan tak berhak masuk surga.

Orang Yahudi dan Nasrani adalah kelompok yang sangat percaya diri sebagai pemilik tonggak kebenaran dan pemegang otoritas untuk masuk surga hingga mengajak kelompok lain masuk agamanya.

Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya :

وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَآءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ

“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.” (QS. Al-Baqarah : 120)

Islam adalah agama petunjuk yang paling berhak mewarisi surga sehingga harus percaya diri dengan mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk agamanya.

Namun yang terjadi sebaliknya. Kelompok liberalisme Islam mengaku-ngaku masuk surga bersama orang Yahudi dan Nasrani.

Sementara orang Yahudi Nasrani demikian getol meyakinkan dirinya sebagai kelompok yang selamat dan masuk surga.

Dengan demikian, kelompok liberalisme Islam merupakan representasi kelompok yang tidak percaya diri atas kebenaran agamanya, atau memang diciptakan untuk menghancurkan Islam dari dalam.

Kalau ajaran Islam jelas bahwa yang penghuni surga adalah mereka yang mengikuti jalan petunjuk yang bersumber dari Alquran.

Sementara kaum Yahudi dan Nasrani sebagai kelompok paling menentang isi Alquran.

Alquran pun mengklaim Yahudi dan Nasrani sebagai penghuni neraka karena perilakunya yang melawan Allah dan nilai-nilai yang termaktub dalam kitab suci Alquran. (*)

Penulis: Dr. SLAMET MULIONO REDJOSARI, Wakil Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Jawa Timur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini