Baitul Arqom PCM Wiyung BerGema Bersama Ketua PWM Jatim
Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM saat memberikan materi tentag ideologi Muhammadiyah di Baitul Arqom PCM Wiyung..
UM Surabaya

Baitul Arqom Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wiyung Kota Surabaya di Masjid At Taqwa, Sabtu (6/4/2024) dimulai dengan penuh semangat.

Kegiatan dengan mengambil tema Penguatan Ideologi dan Militansi Pergerakan menghadirkan nara sumber pertama Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM. Dokter Suko, panggilan akrabnya, yang menyampaikan tentang ideologi Muhammadiyah mengajak peserta berdiskusi tentang pengertian ideologi.

“Ada yang bisa? tanyanya. Mahbub peserta Baitul Arqom dari SDM Limas angkat tangan dan menjawab arti ideologi, yaitu pedoman hidup Muhammadiyah. Dilanjutkan Bu Nida’ dari SMPM 17.

“Nah itu salah satu arti ideologi, maka mari kita pahami bersama,” jelasnya. Ideologi Muhammadiyah terdiri dari Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan Muhammadiyah, dan Pedoman Hidup Muhammadiyah.

Selanjutnya ustad Suko mengajak diskusi lagi tentang adanya perbedaan ideologi Muhammadiyah dengan organisasi lainnya.

Ada yang bisa jawab, kenapa ada perbedaan? Sufyan Tsauri peserta dari SDM Limas angkat tangan dan menjawab, “Kita ini dengan orang salaf itu asal organisasinya sama, tapi terkadang mereka ikut pemerintah dalam menentukan hari raya. Berbeda dengan Muhammadiyah yang tetap eksis sesuai dengan matan keyakinan Muhammadiyah,” ujarnya.

Dengan jawaban seperti itu, ustad Suko memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Sufyan Tsauri, termasuk juga ke Bagus Waskito Utomo dan Akhyat dari panti asuhan Muhammadiyah Wiyung.

“Nah inilah bapak ibu sekalian yang kita inginkan. Jika nanti terjadi pergeseran Ideologi. Pasti terjadi penafsiran dan pelaksanaan yang berbeda. Oleh karena itu, yuk kita tetap berkomitmen berideologi Muhammadiyah,” ujaknya.

Selanjutnya adanya pembangkagan atau mokong  Ideologi Muhammadiyah.

“Nyambut gawene ning Muhammadiyah tapi ndak mau ikut kegiatan Muhammadiyah. Maka nyambut gawe di Muhammadiyah itu harus bersyukur. Bekerja itu bukan satu-satunya yang mendatangkan rezeki. Itu hanya salah satu saja. Seperti dalam Al Qur’an surat At Thalaq ayat 1-2,” jelasnya.

Dr Suko pun mengajak peserta harus menghitung rezeki dengan rumusnya Allah. Bukan rumus manusia. Kita harus yakin ngurusi Muhammadiyah insyaAllah kita nanti akan ditambahi rezeki oleh Allah SWT.

“Mari kita revitalisasi Ideologi Muhammadiyah. Kita jauhi kerapuhan, bergeseran dan pembangkangan ideologi di Muhammadiyah,” ajaknya.

Selanjutnya ini ada pertanyaan lagi tentang komitmen terhadap Islam, bagaimana caranya menurut bapak ibu semua?  Abdul Hasyim dari panti asuhan Muhammadiyah Wiyung angkat tangan dan menjawab, ”Kuat keislaman dan menjadi uswah bagi anggota persyarikatan,” jawabnya.

Selanjutnya komitmen BerMuhammadiyah bagaimana caranya? Langsung Ibu Eny dari Aisyiyah ikut angkat tangan dan menjawab, ”Apapun kebijakan dari persyarikatan Muhammadiyah kita harus taat dan menjalankan dengan penuh keikhlasan, kita harus samikna wa a thokna,” jelasnya.  (ali shodiqin)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini