Beribadah Secara Ajek, Bukan Berlebihan
foto: getty images
UM Surabaya

عن عائشة رضي الله عنها: أنَّ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم دخل عَلَيْهَا وعِندها امرأةٌ، قَالَ: ((مَنْ هذِهِ؟)) قَالَتْ: هذِهِ فُلاَنَةٌ تَذْكُرُ مِنْ صَلاتِهَا. قَالَ: ((مهْ، عَلَيْكُمْ بِمَا تُطِيقُونَ، فَواللهِ لا يَمَلُّ اللهُ حَتَّى تَمَلُّوا)) وكَانَ أَحَبُّ الدِّينِ إِلَيْهِ مَا دَاوَمَ صَاحِبُهُ عَلَيهِ. مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.

Kandungan Hadis:

Allah tidak bosan, maksudnya bahwa Allah tidak akan memutuskan pahalanya pada kita semua atau balasan pada amalan-amalan kita itu ataupun memperlakukan kita semua sebagai perlakuan orang yang sudah bosan.

Hatta tamallu artinya sehingga kita semua yang bosan lebih dulu, lalu amalan itu ditinggalkan.

Oleh sebab itu, seyogianya kita semua mengambil amalan itu sekuat tenaga saja yang sekiranya akan tetap langsung dan kekal melakukannya agar supaya pahalanya serta keutamaannya tetap atas diri kita semua.

Sesungguhnya hanyalah amalan yang dicintai Allah yang dikerjakan secara berkesinambungan karena melestarikan kebaikan tak terpisahkan pengabdian yang sebenarnya.

Sedikit istikamah lebih disukai daripada banyak tapi cuma sesaat ini juga memberi petunjuk, Allah tidak akan berhenti memberi pahala sampai hambanya berhenti beramal.

Hendaknya kita melaksanakan agama Islam ini jangan melampaui batas, khususnya dalam peribadahan, seperti salat, puasa dan lain-lain.

Jadi, kita dilarang mempersangatkan diri sendiri, mempersulit diri sendiri atau berlebih-lebihan, sehingga membuat kita lelah dan akhirnya malas.

Juga terdapat suatu anjuran lain, yakni hendaklah dalam mengerjakannya itu dengan penuh semangat dan bukan seenaknya saja.

Allah tidak akan membebankan kepada kalian apa yang tidak mampu kalian kerjakan.

Dia pun tidak mengharuskan sesuatu yang sangat berat bagi kalian, melainkan Allah menjadikan bagi kalian jalan keluar yang menuntaskannya. (*)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini