*) Oleh: Rahmad Salahuddin TP SAg MPdI,
Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَللهُ أكبر ×9 لا الهَ الا الله والله أكبر، الله أكبر ولله الحمد
اللهُ أَكْبَر كَبِيرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهُ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً لا الهَ الا الله والله أكبر، الله أكبر ولله الحمد
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَقَالَ الله تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُۅ اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Ma’asiral Muslimina wal Mu’minina Rahimakumullah
Di hari yang fitri ini marilah kita jadikan sebagai momentum untuk menyatukan jiwa, hati, pikiran dan jismi (badan) kita untuk selalu bertahmid, bertakbir, memuji Allah SWT, sebagai perwujudan rasa syukur kita atas karunia rahmat-Nya dan kenikmatan yang telah dipertemukan oleh Allah dengan bulan Ramadan tahun ini.
Bulan yang penuh barokah di mana Allah telah menetapkan untuk berpuasa, membuka pintu-pintu langit dan menutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan dibelenggu.
Di bulan Ramadan, Allah juga telah menetapkan satu malam yang kebaikannya melebihi seribu bulan. Begitu mulianya bulan Ramadhan tersebut sehingga para salafusshaleh selalu menangis bila Ramadan telah usai.
Di hari yang fitri ini kita adalah pemenang dari peperangan untuk mengendalikan hawa nafsu kita yang selalu mengajak kepada ketidaktaatan (tholeh) dan ketidakbaikan (suu’/QS. Yusuf [12]:52).
Kita semua berharap agar Ibadah dan kebaikan-kebaikan yang baru saja dilakukan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT, hingga memperoleh derajat taqwa, suatu maqam manusia yang paling mulia di sisi Allah SWT (QS. Al-Hujurat [49]:13).
Di saat Allah telah menentukan yaumul fitri, sebagai hari kemenangan dan diperbolehkannya kembali untuk makan dan minum di siang hari di mana sebelumnya dilarang dibulan Ramadan (QS. Al-Baqarah [2]:187), mari kita berupaya tanpa henti untuk menjadi pribadi muslim yang kaffah, menjadi pribadi yang sholeh, menjadi mukmin yang muttaqin.
Manusia yang berkarakter takwa adalah orang-orang saleh yang selalu beribadah kepada Allah tanpa pernah memusyrikkan-Nya sedikit pun sekaligus mampu berbuat baik kepada kedua orang tuanya, kepada fakir miskin dan anak-anak yatim, berbuat baik kepada kerabat (keluarga dekat), tetangga-tetangganya baik yang dekat maupun jauh, teman sejawat (seprofesi, seinstitusi, sepekerjaan, sahabat dekat, sahabat jauh dan seterusnya), memiliki empati yang tinggi terhadap anak-anak terlantar, dan hamba sahaya yang dimiliki, serta mampu menghindari diri dari sikap/sifat sombong dan ujub (membanggakan diri) (QS. An-Nisa’ [4]: 36).