Sekolah Muhammadiyah senantiasa dihadapkan pada tantangan sesuai dengan perkembangan zaman, untuk itu diperlukan sinergi dalam menjawab setiap tantangan yang datang.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada Kamis (30/5) dalam pembukaan Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah, pada Kamis (30/5) di Yogyakarta.
Pembukaan Fortasi 2024 ini diselenggarakan secara hybrid di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta, dan diikuti oleh seluruh jaringan pelajar Muhammadiyah di Indonesia melalui Zoom Meeting dengan mengangkat tema “Be Creative and Impactful”.
Sayuti dalam sambutannya menyampaikan dibutuhkan sinergi antara Forum Guru Muhammadiyah (FGM) dengan IPM untuk menghadapi dinamika tantangan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Oleh karena itu, sinergi yang sudah dibangun antara FGM dengan IPM menurut Sayuti sudah sangat tepat karena dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di sekolah Muhammadiyah.
“Inisiatif PP IPM untuk melibatkan Majelis Dikdasmen dan FGM luar biasa karena ekosistem IPM ada di sekolah. Majelis dan FGM, diajak bersama untuk memahami visi misi IPM,” ungkapnya.
Sayuti memperkirakan, jika sinergi berhasil dibangun secara melintas – tidak hanya antara FGM dengan IPM, tapi juga dengan yang lain, setidaknya 70 persen permasalahan yang dihadapi sekolah Muhammadiyah terselesaikan.
“Oleh sebab itu, saya kira tujuh puluh persen masalah sekolah Muhammadiyah bisa terselesaikan, core of the core nya sistem indonesia adalah guru. Maka kalau tidak melibatkan guru, pendidikan tidak bisa jalan. Ini harus terus dilakukan tidak hanya dalam launching saja tapi juga seterusnya,” ucap Sayuti.
Lebih lanjut, Sayuti mengatakan IPM harus melakukan pembaruan untuk menuntaskan permasalahan pendidikan di Indonesia. Kehadiran IPM diharapkan berdampak pada pembangunan image tersendiri baik itu ke IPM, maupun ke sekolah Muhammadiyah.
“Sekolah harus unggul, IPM juga unggul maka harus sama-sama building image yang positif dan futuristik di sekolah muhammadiyah. IPM secara terukur harus melakukan pembaruan dalam konteks organisasinya untuk menuntaskan problem pendidikan di indonesia,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Sayuti, Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Agus Suroyo, Ketua PP IPM Riandy Prawita, dan turut hadir secara daring Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PNF Didik Suhardi. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News