Muhammadiyah Bantu Eliminasi Angka TBC di Indonesia yang Masih Tinggi
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Direktur Kantor Urusan Kesehatan USAID Jeff Kowe (kiri).
UM Surabaya

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menghadiri puncak peringatan Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia pada Rabu (5/6/2024) di Kompleks Masjid Sudja RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Sleman.

Pada 2023 Indonesia tercatat sebagai negara kedua setelah India dengan jumlah beban kasus TB sedunia. Oleh karena itu program kerja sama yang dibangun oleh Muhammadiyah, Kemenkes, dan USAID ini diharapkan bisa mengeliminasi angka beban TB di Indonesia.

Dalam amanahnya, Haedar mengapresiasi program kerja sama TB Mentari Muhammadiyah “Peluncuran Pelibatan 13 RS dari 5 Organisasi Keagamaan dalam Penanggulangan TBC.” Selain itu juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut serta mendukung program TB ini.

“Saya yakin kerja sama ini merupakan kelanjutan dari program-program selanjutnya, dari program pembinaan kesehatan yang secara internal domestik yang dilakukan oleh seluruh lembaga keagamaan, termasuk Muhammadiyah,” katanya.

Muhammadiyah termasuk ‘Aisyiyah telah menjalankan eliminasi TBC selama lebih dari satu dekade. Itu menurut Haedar merupakan wujud komitmen Muhammadiyah dalam menyelesaikan persoalan bangsa, termasuk juga di bidang pendidikan, sosial, dan bidang-bidang lainnya.

Haedar menuturkan, program-program yang dijalankan oleh Muhammadiyah memiliki keberlanjutan yang berhasil. Bahkan dalam bidang kesehatan, Muhammadiyah telah bergerak sejak 1923 ketika mendirikan PKU, kenyataan tersebut sebagai akar sejarah Muhammadiyah melayani kesehatan bangsa.

Pergerakan Muhammadiyah memajukan kehidupan bangsa tidak hanya dilakukan sejak pra kemerdekaan, bahkan ketika pasca kemerdekaan Muhammadiyah tidak kalah aktifnya ikut memajukan kehidupan bangsa di segala bidang untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang unggul-berkemajuan.

“Kami punya pandangan disebut sebagai Islam Berkemajuan. Bahkan ormas Islam yang lain juga memiliki pandangan keagamaan sebagaimana itu,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini