Beberapa mahasiswa Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengembangkan bisnis budidaya kambing Peranakan Etawa (PE) ras Kaligesing dan lolos pendanaan Program Pengembangan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).
Mereka adalah Alfi Fuad Nugroho, Muhammad Taufikurrahman, Farhan Arvi Mubarak, dan Andi M. Reza. Para mahasiswa ini mampu membuktikan bahwa kambing bukan sekadar hewan ternak biasa. Daging maupun susunya memiliki potensi ekonomi yang besar jika berhasil diberdayakan dengan baik.
Para mahasiswa UMM berfokus pada pengembangan susu kambing berprotein tinggi. Hal ini dilatarbelakangi oleh potensi budidaya dan susu kambing PE di Kabupaten Tulungagung yang terus meningkat. Terlebih, hal ini didukung oleh kondisi lingkungan yang kaya akan lahan pakan.
“Susu kambing diketahui kaya akan nutrisi seperti fosfor, kalsium, sodium, dan flourin yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun, kesehatan tulang, dan jantung. Sebenarnya, kandungan nutrisi susu kambing PE tidak jauh beda dari kambing lainnya. Hanya saja, jumlah protein kambing PE lebih tinggi dan memiliki aroma khas,” jelas Alfi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas susu ini, kelompok ini memilih bahan pakan dari ampas tahu yang ditambah dengan konsentrat pabrikan, mineral dan temulawak.
Terlebih, kandungan protein dari ampas tahu yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas bobot badan kambing dan produktivitas susu.
Sebagai bukti, tim ini melakukan uji laboratorium terhadap kandungan nutrisi susu kambing PE tersebut. Hasil uji menunjukkan kandungan protein susu kambing PE milik tim ini mencapai 3,71 gram.
Angka tersebut lebih tinggi dari standar normal yaitu 3,6 gram. Uji analisa proksimat ini memastikan konsumen dapat mengetahui kandungan nutrisi susu kambing dengan jelas.
Didampingi oleh Aprilliana Devi Anggraini, S.Pt, M.Sc, dosen D-IV Agribisnis Unggas UMM, tim ini tidak hanya fokus pada produksi susu saja, tetapi juga memberikan tujuan positif lainnya.
Mulai dari penjualan susu ke masyarakat, breeding untuk dijual anakannya, penyediaan kambing jumbo untuk kurban khusus pejantan, hingga meningkatkan nilai jual kambing.
“Ini menjadi salah satu bentuk kontribusi dan dukungan UMM dalam menghadirkan mentor-mentor pengusaha, sehingga membantu meningkatkan keterampilan entrepreneurship.
Ke depannya, kami juga akan mengembangkan pemilihan bahan pakan untuk meningkatkan produktivitas susu pasca melahirkan,” katanya.
Dengan pencapaian ini, harapan Alfi dan timnya adalah agar permintaan pasar terhadap susu kambing terus stabil dan meningkat setiap tahunnya.
Mereka optimistis bisnis kambing PE ras Kaligesing dapat menjadi sumber penghasilan utama dan menarik minat lebih banyak masyarakat untuk terjun dalam bidang ini. (lai/wil/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News