Tiga Indikator Indonesia Maju Menurut Rektor Umsida
Hidayatulloh saat menyampaikan amanat HUT RI ke-79 di Umsida. foto: umsida
UM Surabaya

Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulloh punya pandangan terkait tema HUT ke-79 Republik Indonesia , yaitu Nusantara Baru Indonesia Maju.

“Indonesia Maju setidaknya ditandai dengan beberapa indikator yang sangat mendasar,” ujar dia saat menyampaikan amanat upacara Kemerdekaan RI di Umsida, Sabtu (17/8/2024)

Indikator pertama, sebut Hidayatulloh, Indonesia Maju itu ditandai dengan pendidikan yang maju.

Setiap negara yang maju itu pasti pendidikannya maju, dan kemajuan sebuah negara diawali dengan pendidikan yang maju.

Indikator yang kedua Indonesia maju adalah Indonesia yang sehat.

“Kita semua menyaksikan dan merasakan, ada banyak sekali masalah kesehatan yang ada di Indonesia. Kesehatan tersebut tak hanya kesehatan fisik saja, tapi juga berkaitan dengan kesehatan mental,” tegasnya.

Karena, terang Hidayatulloh, masih ada banyak orang yang fisiknya sehat tapi kondisi mentalnya sakit dan sebaliknya.

Sedangkan Indonesia Maju itu membutuhkan masyarakat yang sehat fisik dan sehat mental.

Lalu, indikator ketiga Indonesia Maju adalah kekuatan ekonomi. Menurut dia, sebuah bangsa yang ekonominya kuat, maka bangsa itu akan bisa melakukan banyak hal, termasuk ikhtiar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Untuk mengantarkan Indonesia menjadi bangsa yang maju, tentu ekonomi itu tidak boleh berputar pada segelintir orang saja. Sektor ekonomi itu harus menyebar ke seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke,” tutur wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim itu.

Karena saat ini, imbuh Hidayatulloh, ekonomi Indonesia hanya berputar pada kelompok tertentu.

Sementara sebagian besar masyarakatnya masih belum menunjukkan peningkatan kesejahteraan sebagaimana yang diamanatkan di dalam sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Selain tiga indikator itu, Hidayatulloh menyampaikan satu poin lagi yang tidak boleh dilupakan dan menjadi komponen yang paling penting, yaitu tingkat keimanan dan ketakwaan masyarakat Indonesia yang semakin kuat.

“Karena itu, pendidikan Muhammadiyah selalu menjalankan Catur Dharma perguruan tinggi Muhammadiyah, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta penguatan nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan di dalam semua proses yang ada di Umsida,” pungkas dia. (romadhona s)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini