Ghufron Mustaqim, Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) sekaligus Wakil Ketua LP UMKM PP Muhammadiyah, menyatakan bahwa Muhammadiyah merupakan gerakan grassroot non-profit terbesar di dunia.
Dalam sebuah acara, ia mengungkapkan bahwa menurut data publik dari CNBC, total aset Muhammadiyah saat ini mencapai Rp 400 triliun atau setara dengan USD 27 miliar.
“Jika kita valuasi Muhammadiyah seperti perusahaan, total aset yang sebesar USD 27 miliar ini akan berlipat menjadi USD 270 miliar dengan menggunakan multiplier konservatif 10 kali. Ini menjadikan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi non-profit terbesar di dunia,” ungkap Ghufron.
Ghufron menambahkan bahwa angka tersebut setara dengan gabungan nilai pasar (market cap) dari 12 perusahaan terbesar di Indonesia, seperti BCA, BRI, Bank Mandiri, Telkom, Astra, BNI, Unilever, Indofood, Alfamart, BSI Syariah, dan lainnya.
Ia juga menyebut bahwa dalam konteks Indonesia, Muhammadiyah bisa disebut sebagai “naga terbesar,” merujuk pada istilah populer mengenai kekuatan penguasa ekonomi di Indonesia.
“Bahkan, jika dibandingkan dengan perusahaan multinasional seperti Chevron, Nestle, Toyota, Shell, atau Alibaba, aset Muhammadiyah lebih besar. Ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah adalah kekuatan ekonomi yang luar biasa,” jelas Ghufron.
Ghufron menekankan pentingnya kader dan pengusaha Muhammadiyah untuk tidak memiliki mentalitas rendah diri (inferiority complex) melihat besarnya kekuatan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah yang kita miliki bersama adalah naga terbesar di Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ghufron berharap Muhammadiyah tidak hanya berkarya di tingkat nasional, tetapi juga di level internasional.
“Kita harus percaya diri bahwa Muhammadiyah dapat memainkan peran di level global,” tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara Kopdar Nasional Pengusaha yang digelar oleh Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) pada 21-22 September 2024 di SM Tower Malioboro, Yogyakarta.
Acara ini dihadiri oleh hampir 200 pengusaha Muhammadiyah dari berbagai wilayah di Indonesia. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News