UM Surabaya

Terinspirasi dari konsep “Telur Bahagia” yang ada di negara Swiss, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah berhasil melakukan pemberdayaan telur ayam fungsional berkualitas tinggi yang dinamakan “Telurmoe”.

Di negara Swiss, telur ayam memiliki strata sosial tergantung bagaimana cara ayam petelur diternak. “Makin bahagia ayamnya, makin mahal harga telurnya!”.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin menyebut, pemberdayaan telur ayam ini bukan hanya mengusung konsep “telur bahagia” saja melainkan pada berjalannya waktu, pemberdayaan tersebut memiliki keunikan lain bahwa pemberdayaan yang dilakukan difokuskan untuk menjangkau para dhuafa mustadh’afin, terkhusus kaum difabel agar turut ikut serta dalam program pemberdayaan telur ayam fungsional dengan didampingi langsung oleh MPM PP Muhamadiyah.

Yamin juga menginformasikan bahwa pemberdayaan telur ayam ini sangat memperhatikan standar kesejahteraan dan kebahagiaan hewan (animal welfare) sehingga diharapkan output yang dihasilkan dari telur-telur tersebut nantinya akan menghasilkan output telur yang sehat dan berkualitas tinggi.

“Telur ini dipelihara atau dihasilkan dari ayam yang dipelihara dengan cara yang sehat dan unik. Maka, telur ini pastinya memiliki kandungan kesehatan dan nilai jual yang tinggi sehingga dapat diterima dan dipasarkan pada Masyarakat,” ucap Yamin ketika ditemui redaksi pada Kamis (26/9/2024).

Lalu, dalam segi kandang perternakan, Yamin menambahkan bahwa kandang perternakan ayam telah didesain khusus untuk menunjang kesejahteraan para ayam dan mempermudah para difabel dalam melakukan aktivitas berternak ayam petelur.

“Dalam membangun kandang perternakan ayam, kami telah mendesainnya secara khusus untuk kebahagiaan para ayam dan mempermudah difabel dalam melakukan aktivitasnya,” tambah Yamin.

Inisiasi pemberdayaan dan bisnis telurmoe ini sudah terbentuk sejak 2023 lalu, dimana Yamin menyebut bahwa bisnis tersebut telah memiliki tiga dampak besar. Yang pertama adalah memberikan kepercayaan diri bagi para difabel untuk melakukan kegiatan ekonomi, yang kedua yaitu terbangunnya kelembagaan ekonomi yang turut serta mengelola, mengambil, dan memasarkan telur-telur tersebut, lalu yang ketiga adalah mampu meningkatkan income generating para pelaku usaha.

Keberadaan telurmoe ini telah diterima baik oleh masyarakat dan juga dapat menarik beberapa pihak yang dapat dijadikan jaringan dan partner kerjasama oleh MPM untuk terus mengembangkan dan memberdayakan bisnis telur ayam fungsional yang dikelola oleh masyarakat difabel. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini