Hikmah di Balik Kematian
UM Surabaya

*)Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Banyak yang kaget, terperangah seakan tak percaya ia meninggal di usia yang masih tergolong muda. Jangan lupa, di dunia ini, bukan hanya ada nikah muda, tapi juga ada mati muda.

Cuma mengingatkan, bahwa perjalanan menuju kubur tak pernah libur. Selagi masih bernafas, perbanyaklah amal shalih, dan ingat selalu kematian yang sewaktu-waktu menghampirimu.

Jangan tertipu dengan usia mudamu karena syarat mati tak harus tua, jangan terpedaya dengan tubuh sehatmu, karena syarat mati tak harus sakit.

Ajal tak kenal waktu dan usia, jadi teruslah berbuat baik menyiapkan bekal menghadap-Nya. Jangan terpedaya harta kekayaan, sebab yang dibawa mati hanya selembar kain kafan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya: “Bagaimana membuatnya beramal?” Beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq kepadanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum ia meninggal.”
(HR Imam Ahmad dan At-Tirmidzi)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”
(QS Fussilat: 30)

“Siapa yang bersedekah (ikhlas) lalu ketika itu ia meninggal, maka masuk surga.” (HR Ahmad)

Semoga akhir dari cerita kita adalah Husnul Khatimah, dan semoga akhir persinggahan kita adalah Jannah.

Aamiin

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini