*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah PDM Jombang
“Death is a certainty that inevitably approaches every human being. This world is only a stopover to get to home in the afterlife”
“(Kematian adalah sebuah kepastian yang pasti menghampiri setiap manusia. Dunia ini hanya tempat persinggahan untuk menuju rumah di akhirat)”
Kematian adalah kepastian bagi setiap manusia. Tak ada yang bisa menghindarinya. Namun, bagaimana kita menyongsongnya? Apakah kita siap? Pertanyaan ini perlu direnungkan mendalam. Allah SWT berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ
Artinya:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati….. ( Qs. Ali- Imran:185)
Ayat ini menyatakan bahwa setiap makhluk hidup, termasuk manusia, akan mengalami kematian. Pada Hari Kiamat, segala perbuatan yang dilakukan oleh makhluk selama hidupnya akan dibalas dengan adil oleh Allah swt.
Kematian, kata Imam Ghazali, pasti, sedangkan yang lain tak ada yang pasti. Meskipun begitu, manusia cenderung abai dan tak hirau dengan kematian. Biasanya, manusia mengingat kematian jika kebetulan ada kereta jenazah lewat di depannya. Ia pun buru-buru ber-istirja`, inna lillah wa inna ilaihi raji`un.
Kematian menyerang siapa saja dan sering kali tiba-tiba. Maut merenggut nyawa orang tua, anak-anak, orang biasa, orang hebat, dan siapa saja. Bahkan, menyerang pengantin baru pada malam pertama dan orang yang sedang pesta dan bergembira ria bersama keluarga dan orang-orang yang dicinta.
Allah swt berfirman,
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya:
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Qs. Al-Jumu’ah:8)
Pada ayat ini menceritakan tentang kematian yang pasti akan menimpa setiap makhluk yang bernyawa. Hal ini dikisahkan dari orang-orang Yahudi yang takut akan kematian karena mereka sadar banyaknya dosa yang telah mereka lakukan. Namun meskipun mereka hidup seribu tahun tidaklah menyelamatkan mereka dari hari pembalasan.
Oleh karena itu, menyongsong kematian bukanlah hal yang menakutkan jika kita mempersiapkan diri dengan baik. Dengan memperbanyak amal saleh, bertaubat, dan memperkuat iman, kita akan menghadapi kematian dengan tenang dan berharap mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
Mengingat kematian akan membuat kita lebih menghargai hidup. Kita akan lebih selektif dalam memilih teman, pergaulan, dan aktivitas. Kita juga akan lebih fokus pada hal-hal yang bermanfaat dan meninggalkan hal-hal yang sia-sia.
Marilah kita sama-sama mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang beruntung.
Semoga bermanfaat.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News