Mutiara Usia Senja: Bekal Menuju Kehidupan Abadi
foto: irishexaminer
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana

Surah An-Nashr memberikan pertanda penting bagi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa masa beliau mendekati akhir. Firman Allah Ta’ala:

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. An-Nashr: 1-3)

Dalam riwayat Ibnu Abbas, disebutkan bahwa Umar bin Khattab bertanya kepada para sahabat tentang makna ayat tersebut.

Sebagian berkomentar bahwa ayat ini adalah perintah untuk memuji Allah dan memohon ampunan.

Namun, Ibnu Abbas menjelaskan bahwa ayat ini adalah isyarat akan wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah peristiwa penaklukan Makkah. Umar pun membenarkan penafsiran tersebut.

Menambah Amal di Akhir Usia

Imam Nawawi dalam Riyadh Ash-Shalihin menyebutkan pentingnya meningkatkan amal kebaikan di akhir usia. Allah berfirman:

“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian dari segumpal darah, lalu dilahirkan sebagai seorang anak, hingga kamu mencapai dewasa, kemudian menjadi tua. Di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu, agar kamu mencapai ajal yang ditentukan dan memahaminya.” (QS. Al-Mukmin: 67)

Usia senja ditandai dengan menurunnya kekuatan fisik dan munculnya tanda-tanda penuaan, seperti kulit mengendur, rambut memutih, dan daya ingat melemah. Allah SWT mengingatkan:

“Barang siapa Kami panjangkan umurnya, niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadiannya. Maka, apakah mereka tidak memikirkannya?” (QS. Yasin: 68)

Panjang Umur yang Berkah

Meminta panjang umur bukanlah hal yang salah, selama umur tersebut digunakan untuk amal yang baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Yang paling baik adalah yang panjang umur dan baik amalnya.” (HR. Tirmidzi, no. 2329)

Namun, Rasulullah juga mengingatkan agar tidak terjebak dalam cinta dunia yang berlebihan. Dalam riwayat Muslim, Nabi menyebutkan bahwa sebagian orang tua masih bernafsu pada harta dan panjang angan-angan.

Jangan Tersesat di Usia Senja

Ada tiga golongan yang mendapatkan azab pedih di akhirat, yaitu:

  1. Orang tua yang berzina.
  2. Pemimpin yang suka berbohong.
  3. Orang miskin yang sombong.
    (HR. Muslim, no. 172)

Maka, semakin bertambah usia, semestinya semakin bertambah pula kebaikan amalnya. Rasulullah bersabda:

“Janganlah kalian mengharapkan kematian, karena bertambahnya umur seorang mukmin hanya akan menambah kebaikan.” (HR. Muslim, no. 2682)

Amalan yang Dianjurkan di Usia Senja

  • Memperhatikan amalan wajib. Amal wajib adalah kewajiban utama yang harus ditegakkan hingga ajal menjemput.
  • Menghindari hal yang diharamkan. Hindari perbuatan dosa yang dapat merusak amal.
  • Menambah amalan sunah. Perbanyak salat sunah, sedekah, dan puasa sunah.
  • Banyak bertahmid, istighfar, dan bertobat.
  • Memperbanyak amal ringan berpahala besar. Zikir, selawat, dan membaca Al-Qur’an adalah amalan yang ringan tetapi sangat bernilai.
  • Rutin berzikir pagi dan petang.
  • Tetap aktif menuntut ilmu. Hadiri majelis ilmu untuk memperdalam agama dan memperbaiki kualitas ibadah.

Menutup Hidup dengan Kebaikan

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menasihati agar mereka yang memasuki usia senja lebih giat dalam beribadah, karena kematian semakin dekat.

Meskipun demikian, generasi muda juga harus selalu siap menghadapi ajal dengan amal terbaiknya.

Mari menjadikan usia senja sebagai fase memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah, hingga kita berpulang dalam keadaan yang diridai-Nya. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini