*) Oleh: Masroin Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan
Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan menyombongkan diri akan menuai akibat dari perbuatannya.
Mereka tidak hanya dijauhkan dari rahmat Allah, tetapi juga dihadapkan pada pintu-pintu langit yang tertutup rapat, dan mustahil bagi mereka untuk masuk ke surga.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat.” (QS. Al-A’raf: 40)
Kandungan Ayat
Ayat ini mengandung beberapa pelajaran penting:
- Pendusta Ayat-Ayat Allah
Allah mencela mereka yang mendustakan ayat-ayat-Nya.
2. Kesombongan
Sikap menyombongkan diri terhadap perintah Allah menjadi sebab turunnya hukuman berat.
3. Pintu Langit Tertutup
Ruh mereka tidak diterima oleh Allah, pintu langit tidak terbuka untuk amal dan doa mereka, bahkan setelah kematian mereka.
4. Tidak Masuk Surga
Mustahil bagi mereka untuk memasuki surga, sebagaimana mustahil bagi unta untuk melewati lubang jarum.
5. Balasan bagi Orang-Orang Jahat
Hukuman ini adalah bentuk balasan Allah kepada para pendosa dan pendusta ayat-ayat-Nya.
Pelajaran (Ibrah)
Ayat ini memberikan pelajaran besar bahwa mendustakan ayat-ayat Allah dan menyombongkan diri adalah dosa besar yang membawa kerugian dunia akhirat.
Pintu langit tertutup, amalan tidak diterima, dan surga menjadi harapan yang mustahil.
Catatan Penting
Menurut tafsir dari Ibnu Abbas, yang dikutip oleh Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar, makna “tidak dibukakan pintu-pintu langit” memiliki beberapa implikasi:
- Amal Tidak Diterima
Segala amal kebaikan mereka tidak diterima oleh Allah.
2. Doa Ditolak
Pintu langit tidak terbuka untuk menerima doa mereka.
3. Ruh Tidak Diterima
Setelah mereka mati, ruh mereka tidak diterima masuk ke pintu langit.
Hikmah
Kedustaan, kesombongan, dan kejahatan adalah penghalang rahmat Ilahi. Sebaliknya, kebaikan, keimanan, dan ketulusan mendatangkan rahmat Allah dan mengantarkan ke surga-Nya.
Doa Memohon Diterimanya Amalan
Sebagai hamba Allah, kita memohon agar amal ibadah kita diterima oleh-Nya:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
“Ya Tuhan kami, terimalah (amalan) daripada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News