Lazismu Pusat menggelar peluncuran atau kick off program Ramadan 1446 H pada Kamis (13/2/2025). Acara ini diikuti oleh pengurus Lazismu dari berbagai tingkatan yang tersebar di 1.400 Kantor Layanan (KL) di seluruh Indonesia.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, menyampaikan bahwa program ini diselenggarakan sebagai bentuk persiapan dalam menyambut dan memeriahkan bulan suci Ramadan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk semakin menggaungkan syiar Islam selama bulan Ramadan.
Dalam pelaksanaannya, Rais menekankan bahwa seluruh tingkatan Lazismu diharapkan dapat berperan aktif dalam menyemarakkan Ramadan dengan membangun kolaborasi yang solid, baik di lingkungan internal Muhammadiyah maupun dengan pihak eksternal.
“Bulan Ramadan harus kita hidupkan bersama dengan menjalin sinergi, tidak hanya dengan sesama di internal Muhammadiyah, tetapi juga dengan berbagai pihak di luar, agar semangat berbagi semakin meluas,” ujar Rais.
Program Ramadan 1446 H kali ini mengangkat tema “Zakat Memakmurkan Semua”, yang dipilih karena selaras dengan tema Milad ke-112 dan Tanwir Muhammadiyah yang sebelumnya telah digelar. Tema ini mencerminkan pentingnya peran zakat dalam mengatasi ketimpangan kesejahteraan yang masih menjadi tantangan bagi umat dan bangsa saat ini.
Menurut Rais, ketimpangan tersebut tidak hanya terjadi di sektor ekonomi, tetapi juga di bidang kesehatan dan pendidikan. Oleh karena itu, zakat harus difungsikan sebagaimana mestinya, yakni sebagai instrumen pemerataan kesejahteraan dalam masyarakat.
“Kita ingin memastikan bahwa zakat benar-benar berperan dalam mendistribusikan kekayaan di antara umat, sehingga bisa menciptakan keadilan sosial,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rais menegaskan bahwa zakat, infak, dan sedekah (ZIS) memiliki peran strategis dalam menyeimbangkan ketimpangan yang semakin curam. Bahkan, dampak zakat tidak hanya terbatas pada kesejahteraan manusia, tetapi juga bisa digunakan untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dan perbaikan kondisi sosial.
Dalam kesempatan tersebut, Rais juga menyoroti rendahnya tingkat literasi zakat di kalangan umat Islam Indonesia. Kurangnya pemahaman mengenai zakat ini mengakibatkan potensi zakat yang begitu besar di Indonesia belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Ia menegaskan bahwa peningkatan literasi zakat harus menjadi perhatian utama, agar semakin banyak masyarakat yang memahami kewajiban dan manfaat zakat, serta lebih aktif dalam menunaikannya untuk kepentingan umat.
Dengan adanya program Ramadan 1446 H ini, Lazismu berharap dapat semakin memperkuat peran zakat dalam menciptakan kesejahteraan yang lebih merata, serta menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum untuk berbagi dan memperkuat solidaritas sosial. (*/tim)