Program Ketahanan Pangan Keluarga Muhammadiyah Dipuji Kementerian Australia
Department of Foreign Affairs and Trade i koperasi Assakinah ‘Aisyiyah Sidoarjo. foto: ist
UM Surabaya

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (Department of Foreign Affairs and Trade) meninjau langsung kesinambungan program Getapak (Ketahanan Pangan Keluarga) kepada para penerima manfaat di Koperasi Assakinah Aisyiyah Sidoarjo, Rabu (14/6/2023).

Untuk diketahui, program Getapak merupakan kerja sama PP Muhammadiyah dengan Pemerintah Australia yang dilaksanakan sejak Juli 2020 dan dirancang untuk menyasar 80 persen warga perkotaan dan 20 persen warga pedesaan yang rentan secara ekonomi karena terdampak pandemi Covid-19.

Kelompok rentan itu terdiri dari para korban PHK, warga yang tidak mendapatkan bantuan sosial, kaum perempuan dengan prioritas mereka yang mempunyai anak kecil, hamil dan menyusui, lansia dan penyandang disabilitas, serta keluarga yang mempunyai anggota keluarga lebih dari 5 orang.

Dalam kunjungan ini, pihak Kementerian Australia yang hadir adalah First Assistant Secretary, Southeast Asia Maritime Division Australian, Dr. Lauren Bain dan Minister of Counsellor, Kedutaan Besar Australia, Ms. Madeleine Moss.

Lauren menyatakan ingin melihat pelaksanaan program ini untuk melihat dampak program dan membuat formulasi keberlanjutannya.

Dia hadir untuk memastikan apakah program ini tepat sasaran atau tidak. Pihaknya gembira ternyata program ini bisa berjalan sampai sekarang.

Ditemani oleh tokoh MDMC PP Muhammadiyah, Rahmawati Husein dan Budi Setiawan, pihak Kementerian Australia juga menjumpai para penerima manfaat. Salah satunya Nanik, yang suaminya di-PHK sepihak sejak Mei 2020.

Dari program Getapak, Nanik akhirnya menjalankan usaha ayam petelur yang tetap berjalan hingga hari ini, termasuk menutupi kebutuhan biaya sekolah anaknya dan kehidupan sehari-hari.

Nanik bersyukur dapat bantuan dari Aisyiyah berupa ayam petelur. Dia dan keluarga bisa bertahan hidup berkat program ini..

Hanya Nanik mengaku masih tetap butuh pendampingan. Karena sejak program dinyatakan selesai sampai saat ini tidak ada pendampingan sama sekali.

Sebagai lembaga donor, perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia menyatakan kebanggaan atas berjalannya program Getapak secara tepat sasaran. Kendala baru yang dialami oleh Nunik dan kawan-kawan pasca pandemi, akan dijadikan sebagai bahan evaluasi.

Lauren menyatakan soal dilanjutkannya program ini akan diputuskan dalam kajian Pemerintah Australia berdasarkan dari masukan ibu-ibu. Dia berharap ada tindak lanjutnya. (*/tim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini