Hidup Sejarak Di Antara Popok Bayi dan Kain Kafan
foto: sojo.net
UM Surabaya

Imam Al Ghazali berkata yang paling dekat dengan kita adalah kematian.

Ketika kita lahir, maka orang mengumandangkan azan di telinga kita. Dan ketika kita meninggal orang menyalatkan jenazah kita.

Jadi, begitulah hidup kita ini, seperti berada di antara waktu azan dan waktu salat saja.

Ketika kita lahir kita tidak tahu siapa saja yang tertawa. Begitu juga ketika kita mati, kita tidak pernah tahu siapa yang menangis.

Itu artinya hidup kita ini hanya berada di antara tawa dengan tangis saja.

Ketika kita lahir kita ini diberi popok bayi berwarna putih. Demikian pula ketika kita menemui ajal, jasad kita dibungkus kain kafan.

Itu maknanya bahwa hidup kita itu sesungguhnya berada sejarak di antara kain popok dan kain kafan saja.

So, jadi jangan buang waktu kita sia-sia untuk tidak menyiapkan bekal-bekal penting menuju ke alam abadi (akhirat).

Kita mencari kekayaan pada harta padahal kekayaan itu ada dalam kepuasan diri.

Kita mencari ketenangan pada banyaknya harta, uang, pangkat, dan ketenaran. Padahal ketenangan ada pada sedikitnya keinginan.

Kita mencari kemuliaan pada makhluk (manusia), padahal kemuliaan itu ada di dalam takwa kepada pencipta. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini