Muhammadiyah Diundang Konferensi Internasional Antar Mazhab di Iran
PPerwakilan Majma’ Al Alamy Li Taqrib Baina Madzahibil Islamiyah bertemu pimpinan PP Muhammadiyah. foto: muhammadiyah.or.id
UM Surabaya

Muhammadiyah diundang untuk menghadiri konferensi internasional antar berbagai mazhab yang akan digelar di Teheran, Iran pada Oktober mendatang.

“Konferensi persatuan Islam yang akan diselenggarakan di Iran diharapkan dapat dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah atau perwakilannya sehingga nanti bisa membahas hal-hal yang dibutuhkan umat Islam dan penyelesaian dari berbagai masalah yang dihadapi,” ujar Ayatullah Dr. Hamid Shahriani, Sekretaris Jenderal organisasi Majma’ Al Alamy Li Taqrib Baina Madzahibil Islamiyah, saat bertemu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta, Senin (24/7/2023).

Untuk diketahui, organisasi tersebut merupakan organisasi yang telah lama menggagas persatuan umat Islam dari berbagai mazhab untuk saling menguatkan ukhuwah, bekerja sama memajukan umat dan mengatasi ketertinggalan serta mewujudkan gagasan umatan wahidatan (umat yang satu).

Ditemani Kedubes Republik Islam Iran, Dr. Hamid Shahriani disambut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Syafiq A Mughni, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi beserta anggota Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah.

Hamid Shahriani mengatakan, kedatangannya ke Muhammadiyah untuk mempererat silaturahim di antara internal umat Islam.

“Tujuan dari kunjungan ke Muhammadiyah ini adalah untuk menjalin hubungan antara forum internasional pendekatan antar mazhab Islam dengan Muhammadiyah dan ulama-ulamanya sehingga nanti terjalin hubungan di antara umat Islam sehingga apa yang diharapkan sebagai umatan wahidah bisa terjalin,” ungkapnya.

Sementara itu, Syafiq A Mughni mengatakan jika Muhammadiyah menyambut baik gagasan organisasi tersebut untuk memajukan umat Islam secara keseluruhan tanpa adanya fanatisme golongan yang justru membuat keadaan umat Islam semakin terpuruk.

“Kita memperluas jaringan ukhuwah ini dengan siapa pun dari umat Islam asal dengan pikiran positif bagaimana kita sama-sama saling memperkuat dan memperkokoh sehingga umat Islam ini semakin hari menjadi semakin berkualitas,” ujarnya.

Ke depan, terang Syafiq, Muhammadiyah siap bekerja sama dengan Majma’ Al Alamy Li Taqrib Baina Madzahibil Islamiyah dalam peningkatan kapasitas, misalnya lewat program pertukaran dosen dan mahasiswa.

“Tentu persatuan harus disertai peningkatan kualitas ekonomi, intelektual, teknologi dan spiritual juga politik agar umat Islam ini jadi umat yang benar-benar bisa berperan dalam membangun perdamaian dan keadilan dunia,” sambungnya.

Syafiq juga menyebut jika kerja sama ini murni mengusahakan terwujudnya umat yang satu tanpa pretensi sentimen terhadap mazhab tertentu. Dia bersyukur organisasi tersebut terbuka pada perbedaan.

“Jadi selama tujuan kita sama-sama positif, tidak ada agenda tersembunyi dan itu untuk kepentingan kita bersama umat Islam, saya kira ini patut disambut dengan baik,” pungkasnya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini