Ini Desain Pembangunan Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta
UM Surabaya

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir mengapresiasi desain pembangunan Masjid Walidah Dahlan dan Convention Hall Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, UNISA Yogyakarta

Dia menyebut desain yang dirancang itu menjadi bagian dari membangun peradaban.
Dalam pandangan Haedar, berbagai capaian yang berhasil diukir oleh UNISA Yogyakarta sebagai universitas pertama milik ‘Aisyiyah adalah bukti dari etos perempuan berkemajuan.

Etos tersebut menjelma dalam wujud-wujud gedung megah yang hidup jiwanya, untuk memberi manfaat bagi kemajuan masyarakat. Seperti Masjid Walidah Dahlan dan Convention Hall yang rencananya sudah mulai bisa digunakan pada 2023 ini.

“Ini kan cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai ialah ingin membangun peradaban perempuan berkemajuan, ‘Aisyiyah yang tentu bisa dilihat dari kinerja yang bagus, dan pemikirannya yang luar biasa,” turur Haedar.

Oleh karena itu, Haedar mengapresiasi atas akan difungsikannya dua gedung baru milik UNISA Yogyakarta. Menurutnya ini adalah bagian dari perjalanan luar biasa, dan tidak disangka-sangka.

“Tentu ini adalah sebuah perjalanan yang sangat luar biasa, saya bahkan tidak menyangka, bagaimana kita, perkembangan yang sudah banyak dilalui awalnya dari STIKES hingga menjadi UNISA seperti saat ini dengan banyak perkembangan yang jauh lebih bagus lagi, yang sangat luar biasa,” bebernya.

Pada kesempatan tersebut Haedar juga mengapresiasi desain bangunan yang menurutnya modern. Ketua Umum PP Muhammadiyah ini selalu detail meminta supaya gedung-gedung milik persyarikatan harus dibangun dengan indah.

Haedar beralasan karena keindahan adalah salah satu ciri dari 99 nama Allah SWT. Maka gedung yang indah adalah bagian dari manifestasi pengagungan kepada Allah SWT, sekaligus menjalankan sunah Nabi Muhammad.

Dengan akan digunakannya gedung ini, Haedar berharap dari UNISA Yogyakarta akan semakin banyak melahirkan kemanfaatan. Terlebih motivasi keberhasilan bagi para mahasiswanya, mengarahkan mereka menjadi manusia-manusia yang terbaik.

“Supaya ketika mereka masuk maupun nanti keluar dalam artian lulus dari UNISA, itu ada identitasnya, ada bekasnya,” tutur Haedar.

Untuk diketahui, Konsep pembangunan masjid dirancang dengan pendekatan teknologi ramah lingkungan dan berkemajuan baik dari sisi fungsi maupun dari sisi arsitek masjid.

Bangunan dengan 7 lantai ini dengan fungsi utama Masjid, Islamic Convention hall, perpustakaan dan parkir di semi basement.

Penggunaan AC, Lampu dan lift hemat energi, daur ulang air bekas wudu untuk menyiram tanaman, energi alternatif dengan panel surya, secondary skin dan kaca gedung peredam panas, dan dilengkapi dengan 3 opsi penghawaan ruang alami, mekanis (AC dan kipas angin) dan gabungan keduanya akan memanjakan para pengunjung/jamaah masjid.

Selain untuk ruang salat, akan dapat digunakan untuk berbagai kegiatan civitas akademika UNISA dan masyarakat umum yang sejalan dengan cita-cita pendirian masjid Walidah Dahlan. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini