Majelis Peminaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkolaborasi bersama dengan Lazismu, Alfamart dan Baznas dalam program Gerakan Ekonomi Inklusi (GEI) Bagi Difabel, Pada 23 Agustus 2023, .
Menurut Ketua Majelis Peminaan Kesejahteraan Sosial Dr Mariman Darto, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak serius terhadap kelompok difabel, baik dalam hal ekonomi, sosial, kesehatan, maupun pendidikan.
“Program ini menjawab tantangan tersebut dengan menyediakan dukungan konkret guna membantu difabel beradaptasi dengan kondisi baru,” katanya, Selasa (22/8/2023).
Data survei yang dirilis oleh Jaringan Difabel Indonesia (JDI) menunjukkan betapa seriusnya dampak ekonomi pada difabel selama pandemi.
Sebanyak 86 persen responden yang bekerja di sektor informal mengalami penurunan pendapatan signifikan.
Program GEI Bagi Difabel ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan peluang bagi difabel pada aspek ekonomi, sosial, dan kewirausahaan.
“Program ini meliputi penguatan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan, pemberian modal usaha serta pendampingan sesuai dengan rintisan masing-masing penerima manfaat. Terdapat 50 orang penerima manfaat pada gelombang ini yang berasal dari Jakarta, Depok, Tangerang dan Surabaya,” jelas Mariman.
Sebagian besar penerima manfaat bergerak dalam bidang usaha retail/warung, pijat dan tata rias. Melalui inisiatif ini, diharapkan bahwa para difabel beserta keluarga mereka akan lebih mampu dalam meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
“Gerakan Ekonomi Inklusif bagi difabel merupakan tindak lanjut dari hasil keputusan Muktamar ke-48 di Surakarta. Muhammadiyah meletakkan terkait gerakan inklusi ekonomi sebagai salah satu isu kebangsaan yakni penataan ruang publik yang inklusif dan adil,” tutur Mariman.
Kata doa, penyandang cacat sebagai warga negara yang sangat rentan terdampak perkembangan jumlah penduduk, industri dan perubahan sosial, kepemilikan, ketersediaan dan akses terhadap ruang publik.
“Tegaknya aturan, jaminan terhadap hak hak difabel, penataan ruang publik dan kesempatan berusaha dalam memperjuangkan hak ekonomi difabel harus terjamin. Karena itu Muhammadiyah turut serta mendukung pemerintah untuk menjamin hak hak dasar difabel, khususnya pemerataan kesempatan berusaha dengan melakukan inisiasi gerakan ekonomi inklusif ini,” ungkap Mariman
Acara peluncuran program GEI ini akan dihadiri oleh 30 orang perwakilan penerima manfaat, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman, Ketua Majelis Peminaan Kesejahteraan Sosial, Dr. Mariman Darto, M.Si, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementrian Sosial RI, Bapak Nur Syamsu serta perwakilan dari PT. Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Kegiatan ini didukung pula oleh ITB-AD (Institute Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan) dengan munurunkan tim Pusat Inkubasi Bisnis ITB-AD untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan para penerima manfaat. Bapak Ayi Muhyidin, SE, MM selaku Direktur Pusat Inkubasi Bisnis ITB-AD ikut hadir dalam acara ini. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News