Saat Salam dalam Salat, Perlukah Ucapan Wa Barakatuh?
foto: al-talib.org
UM Surabaya

Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah salat dalam Islam adalah saat penutupan salat dengan salam.

Menurut Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Asep Sholahuddin dalam kajian yang diselenggarakan Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Senin (21/8/2023), salam penutup salat ini merupakan momen penting yang menandai selesainya ibadah salat.

Berdasarkan Himpunan Putusan Tarjih (HPT), Asep mengatakan bahwa salam penutup salat adalah “Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh“.

Ketentuan ini menegaskan bahwa saat melaksanakan salam, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan salam tersebut ke arah kanan dan kiri.

Dengan cara ini, suasana salat berakhir dengan rasa keselamatan, rahmat, dan berkah bagi semua yang hadir dalam jamak (berjamaah).

Namun, Islam juga memberikan fleksibilitas dalam hal ini. Selain ketentuan di atas, Asep juga memperbolehkan variasi salam penutup salat yang lain.

Salah satunya adalah dengan mengucapkan “wa rahmatullah” saja. Ini adalah contoh dari tanawwu’ atau variasi dalam pelaksanaan ibadah.

Ketentuan ini juga diakui sebagai syariat yang sah dan memungkinkan umat Islam untuk merasakan beragam nuansa saat menyelesaikan salat mereka.

Dalam konteks ini, Islam memperkaya pengalaman ibadah dengan memungkinkan umatnya untuk memilih di antara variasi salam yang disyariatkan.

Ini mencerminkan kedalaman dan keluwesan agama Islam dalam merespons kebutuhan dan preferensi umatnya dalam beribadah.

Dengan demikian, umat Islam dapat merasakan kekayaan dan keberagaman dalam pengalaman ibadah mereka, sambil tetap mematuhi prinsip-prinsip agama yang mendasar.

Ini adalah salah satu contoh bagaimana Islam sebagai agama memberikan panduan yang fleksibel untuk mengakomodasi berbagai situasi dan preferensi individu dalam konteks ibadah. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini