*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S.Pd
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang
“The truth is on the side of the oppressed”
(Kebenaran ada di pihak yang tertindas)
Mengaku cinta itu mudah, tetapi membuktikan cinta itu sulit. Orang miskin sering jadi alat dan alamat untuk kepentingan-kepentingan tertentu.
Mereka didekati diberi janji ketika orang-orang berada dan berkuasa butuh mereka, setelah keinginan tercapai mereka pun diacuhkan kembali.
Rasulullah saw memberikan wasiat bukan hanya mencintai tapi juga mendekati, memperhatikan, peduli, membantu kesulitan mereka.
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ : بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، ….
“Dari Abu Dzar, ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Saw berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka.” (Hadis sahih Riwayat Ahmad dalam musnatnya V/159)
Orang miskin diperintahkan untuk dicintai tentu bukan yang musyrik, kafir, fasik, hendaknya mereka adalah orang miskin yang taat, yang melaksanakan ibadah dan menjauhkan diri dari kemalasan serta menjaga diri untuk tidak meminta-minta.
Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda:
لَيْسَ الْمِسْكِينُ الَّذِى تَرُدُّهُ الأُكْلَةُ وَالأُكْلَتَانِ ، وَلَكِنِ الْمِسْكِينُ الَّذِى لَيْسَ لَهُ غِنًى وَيَسْتَحْيِى أَوْ لاَ يَسْأَلُ النَّاسَ إِلْحَافًا
Namanya miskin bukanlah orang yang tidak menolak satu atau dua suap makanan. Akan tetapi miskin adalah orang yang tidak punya kecukupan, lantas ia pun malu atau tidak meminta dengan cara mendesak.” (Hadis sahih Riwayat Bukhari No. 1476)
Jadi orang miskin yang tidak meminta-minta mereka punya hak untuk dicintai dan didekati serta dibantu kesulitannya.
Semoga Allah beri kita taufik dan hidayah untuk semakin peduli pada orang-orang miskin, apalagi kerabat dekat kita. Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News