Keangkuhan Kaum Yahudi akan Berujung Kesengsaraan
Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 31 Oktober. foto: reuters
UM Surabaya

*) Oleh: Zainal Arifin
Anggota KMM PDM Sampang

Serangan kaum Yahudi terhadap warga Palestina yang ada di Gaza, akhir-akhir ini, menunjukkan akan keangkuhan, kezaliman dan kebiadaban mereka.

Layak dan wajib mendapatkan kecaman dan kutukan dari banyak pihak. Sikap mereka itulah yang akan menghalangi mereka dari mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.

Allah SWT menjelaskan dalam alquran bahwa kebahagiaan akhirat hanyalah milik orang-orang yang tawadhu’, jauh dari sikap sombong, bangga diri dan berbuat fasad/kerusakan di buka bumi.

Firman Allah SWT dalam surat Al Qashas ayat 83:

تِلْكَ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِيْنَ لَا يُرِيْدُوْنَ عُلُوًّا فِى الْاَرْضِ وَلَا فَسَادًاۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ

“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Kesudahan (yang baik, yakni surga) itu (disediakan) bagi orang-orang yang bertakwa.

Ayat di atas menegaskan bahwa kenikmatan negeri akhirat itu Allah jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dengan kekuasaan yang dimilikinya dan tidak berbuat kerusakan di bumi dengan melakukan kemaksiatan dan kejahatan.

Dan kesudahan yang baik itu, yaitu surga, hanya bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang kalbunya penuh dengan keimanan karena rasa takut kepada Allah, sehingga mereka melakukan apa yang diridai Allah.

Kaum Yahudi yang terus menebar teror, kejahatan dan kerusakan di buka bumi ini. Mereka tidak mau belajar kepada kakek moyang mereka yang mendurhakai Allah dan akhirnya diazab sejak di dunia.

Tengoklah Qarun yang binasa bersama hartanya, Fir’aun yang tenggelam karena keangkuhannya. Hati mereka jauh dari keimanan dan rasa takut kepada Allah Swt.

Cepat atau lambat, kehidupan mereka berakhir dengan kesengsaraan karena keangkuhan, kesombongan dan kekufuran mereka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang hakikat sombong, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berikut ini:

الْـكِبْرُ بَطَرُ الْـحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ

“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Muslim)

Menolak kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya.

Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih dibandingkan orang lain.

Islam mengajarkan kepada kaum muslimin untuk menjauhi sikap sombong, angkuh kepada siapa pun. Sebaliknya senantiasa menampilkan sikap tawadhu’, penuh persaudaraan, dan mudah menerima setiap kebenaran yang datang kepadanya.

وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ

“Yakinlah, kejayaan, kebahagiaan dan surga Allah dengan segala kenikmatannya akan berakhir di tangan orang-orang yang bertakwa.”

Ya Allah kumpulkan kami bersama orang-orang yang bertakwa dan selamatkanlah kami dari tipu daya orang-orang yang sombong dan aniaya. Amin

Wallahu A’lam bisshawab. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini