Tujuh Tempat Salat di Kompleks Masjid Al-Aqsha
Masjid Al-Aqsha
UM Surabaya

*) Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Masjid Al-Aqsha adalah definisi untuk semua bangunan yang dikelilingi oleh pagar. Luasnya 14,4 hektare.

Beragam kekhalifahan memberikan perhatiannya untuk Al-Aqsha dan dibuatlah beberapa bangunan beratap untuk salat. Apa saja?

1. Jαmi’ Al-Qibli

Ini adalah bagian paling inti untuk pelaksanaan salat di area Al-Aqsha. Dinamakan dengan “Al-Qibli” karena bangunan ini yang paling dekat dan menunjuk langsung ke arah kiblat.

Masjid berkubah abu-abu ini dibangun di era Kekhalifahan Umar bin Khattab, diperluas di masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan beberapa Khalifah setelahnya. Bangunan ini mampu menampung sampai 5500 jama’ah shalat, masyaAllah!

2. Mαsjid Qubbαtus Shαkhrαh (Dome of The Rock)

Semua orang pasti tidak asing dengan masjid berkubah emas ini. Ya, inilah Qubbatus Shakhrah (Dome of The Rock) salah satu bangunan arsitektur Islam yang teristimewa sepanjang zaman.

Masjid ini menjadi ikon utama Al-Aqsha karena warna dan bentuknya yang paling menonjol. Dibangun di atas batu tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa saĺlam berpijak sebelum naik ke langit, ia diarsiteki oleh seorang Tabi’in bernama Raja’ bin Haiwah Al Kindi.

3. Mαsjid Al-Aqshα Al-Qαdīm

Bangunan yang satu ini terletak di bawah Jami’ Al-Qibli. Ia dulunya dibangun sebagai tempat masuknya keluarga kekhalifahan jika ingin melaksanakan salat di Al-Aqsha.

Pintu masuknya ada di selatan Jami Al-Qibli dan ternyata masjid ini dulunya tersambung langsung dengan “qushur al malaki” (kompleks istana) Dinasti Umayyah yang dibangun dekat Al-Aqsha.

Oh iya, sebelumnya tempat ini ditutup sampai akhirnya tahun 1998 dibuka kembali setelah dibersihkan. Ia bisa menampung 550 jama’ah.

4. Mushαllα Al-Mαrwαni

Nah, barangkali ini tidak terlihat seperti masjid dari luar, namun ternyata justru ini bangunan beratap yang menampung jamaah cukup besar sebanyak ribuan orang.

Jalan masuk ke masjid ini pun unik, karena kamu seperti diajak ke ruangan bawah tanah. Faktanya, masjid ini memang bangunan beratap paling luas di kompleks Al-Aqsha, lebih luas dari Jami Al-Qibli.

Ketika Palestina dijajah oleh pasukan Salib, mushalla ini dijadikan sebagai kandang kuda dan gudang keperluan tentara. Mereka menamakannya dengan “Solomon’s Stables.”

5. Mαsjid Al-Burαq

Masjid ini terletak menempel dengan dinding Al-Buraq, lokasi yang diyakini sebagai tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menambatkan Buraq ketika beliau melakukan perjalanan Isra Mi’raj dan singgah di Al-Aqsha untuk mengimami para nabi dan rasul.

Setelah ditinjau oleh para peneliti, ditemukan fakta bahwa bangunan ini sudah sangat tua karena dibangun di era Kekhalifahan Umayyah. Dinding Al-Buraq sekarang sedang dalam konflik sebab zionis meyakini bahwa dinding itu adalah bagian dari Haikal Sulaiman.

6. Mαsjid Al-Mαghαribαh

Bangunan ini sekarang ditetapkan oleh Majlis Islami Al-A’la sebagai museum tempat menyimpan peninggalan Masjid Al-Aqsha yang menyejarah.

Dibangun di masa kepemimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1193 M, masjid ini terletak di dekat Masjid Al-Buraq.

Di tempat inilah kamu bisa melihat sisa-sisa mimbar Nuruddin Zanki yang terbakar karena serangan ekstremis Yahudi pada tahun 1969.

7. Mαsjid An-Nisα

Tempat ini ada di sebelah selatan komplek Masjid Al-Aqsha, berdampingan langsung dengan Jami’ Al-Qibli.

Masjid An-Nisa dibangun atas perintah Shalahuddin Al-Ayyubi setelah membersihkan Al-Aqsha dari cengkraman Pasukan Salib.

Tadinya, tempat ini adalah ruang makan prajurit kavaleri pasukan salib. Shalahuddin memerintahkan pembersihan tempat ini dan dijadikan musala khusus bagi wanita.

Referensi :
1. Al Bu’du Al Islâmiyyu lil Qadhiyah Al-Filistîniyah, DR Ishaq Ahmad Farhan
2. Al Ma’arif Al-Maqdisiyah, Syaikh Husaam Ghaly
3. Al-Quds Qadhiyyatu Kulli Muslim
4. Al-Quds wal Muqaddasat, DR Faris Shalah Haidar
5. Ensiklopedia Mini Masjid Al-Aqsha, Asia Pasific Community for Palestine (ASPAC)

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.

Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Isra’ [17]: 1)

Mari bersama-sama berdakwah! Tebarkan manfaat! Jadikan media sosialmu, pemberat timbangan amal kebaikan di akhirat kelak.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini