*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Di antara keutamaan syariat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah begitu banyaknya zikir dan doa yang telah Rasulullah ajarkan kepada umatnya.
Tidaklah seorang muslim beraktivitas sehari-hari kecuali hampir di setiap amalan perbuatannya ada zikir dan doa yang diajarkan.
Allah Ta’ala memerintahkan kaum mukmin untuk banyak berzikir kepada-Nya. Allah Ta’ala juga memuji orang-orang yang banyak berzikir.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzâb: 41-42)
Allah Ta’ala juga memerintahkan kita untuk berzikir sesudah salat,
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
“Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring.
Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.” (QS. An-Nisâ’: 103)
Di antara dalil lainnya yang menunjukkan penekanan ibadah ini adalah perintah Allah kepada kaum mukmin agar berzikir di dalam peperangan.
Bisa jadi hal tersebut akan menjadi sebab kemenangan kita. Allah Ta’ala berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfâl: 45)
Membiasakan diri dengan berzikir merupakan bentuk mengikuti sunah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah adalah teladan bagi kita dalam berzikir kepada Allah Ta’ala dalam setiap keadaannya. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengingat Allah dalam setiap keadaannya.”
(HR. Muslim 373, Abu Dâwud 18, At-Tirmidzi 3384, sahih). (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News