Jika Kau Lelah, Ingatlah Kisah Safa Marwah
foto: zamzam.com
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Bila sering kali dapat curhat dari kawan, alumni, dan followers, isinya:

“Bang, Saya capek, sudah bertahun-tahun berjuang, utang gak lunas-lunas…”

“Bang, Saya capek, sudah lama banget menanti keturunan, tapi belum juga Allah kasih…”

“Bang, Saya capek, sudah berjuang gila-gilaan bangun bisnis A sampai Z, tapi gagal terus…”

…dan curhat-curhat masalah sejenis.

Maka kita harus sering mengatakan kepada mereka begini ; “Mas, Mbak, namanya berjuang itu pasti capek. Maka jangan berhenti. Jangan pernah putus asa…”

Bukan tanpa alasan kita mengatakan demikian, karena memang itulah esensi dari suatu perjuangan melelahkan.

Yuk, kita lihat kisah Safa dan Marwa

Tentunya Anda masih ingat kisah bagaimana Siti Hajar ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim AS dalam kondisi bekal seadanya.

Ya, banyak pelajaran penting dan sangat berharga yang bisa kita ambil dari kisah Siti Hajar ini. Kisah inilah yang dikenal dengan sebuah Safa Marwa, di mana sekarang menjadi rukun syarat sahnya umrah-haji, yakni Sa’i.

Bayangin aja, untuk mendapatkan makanan dan minuman, Siti Hajar harus meninggalkan Nabiallah Ismail as yang masih bayi di sebuah padang pasir yang cukup tandus. Lantas, apa yang Siti Hajar lakukan ?

Ia terus bergerak dengan berlari-lari dan bolak balik dari bukit Safa ke bukit Marwa hingga tujuh kali dengan harapan bisa menemukan makanan atau minuman untuk diberikan pada Nabi Ismail AS.

Hasilnya, nihil. Ia tidak menemukan makanan atau minuman tersebut di bukit Safa ataupun bukit Marwah.

Bisa bayangkan, tujuh kali bolak balik. Kaki pegel. Kram. Capek. Lemes. Loyo… pasti !

Kebayang dong capeknya gimana?

Jarak antara bukit Safa dan Marwah itu 400 meter. Jadi kalau tujuh kali balikan, tinggal dikali aja, 400 meter x 7, hampir 3 kilo meter. Huffh!

Tapi sekali lagi, itulah sunnatullahnya. Yang namanya ikhtiar, berjuang, atau berusaha itu pasti capek. Wajar. Maklum banget pokoknya.

Bahkan kalau dipikir-pikir lagi nih pakai logika manusia, coba perhatiin deh…

Udah tahu nggak ada hasil, eh tetap aja lewat situ. Kalau kita berpatokan pada omongan Albert Einstein, “Hanya orang gila yang mengharapkan hasil berbeda tetapi menggunakan cara yang sama”, lha berarti Siti Hajar termasuk orang gila, dong ? Tapi, gak gitu cara pikirnya…

“Orang gila bergerak tanpa iman. Orang yakin bergerak dengan iman.”

Ya. Allah berkehendak lain. Allah justru mengeluarkan air bukan dari bukit Safa ataupun bukit Marwah, melainkan dari tanah tepat di bawah telapak kaki Nabi Ismail as.

Masya Allah. Ajaib banget. Keajaiban. Amazing!

Hebatnya lagi, air tersebut terus menerus mengalir hingga detik ini dan kita mengenalnya dengan sebutan Air Zam Zam.

Apa pelajarannya?

Bukan tanpa alasan akhirnya Allah menjadikan proses lari-lari kecil dari Safa ke Marwa (Sa’i) sebagai rukun umrah dalam Islam. Kenapa ?

Karena Allah ingin menunjukkan kepada kita tentang kisah perjuangan Siti Hajar agar kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari proses Sa’i itu.

Itu pula yang setidaknya saya alami…

Saya pernah ngalami proses Safa dan Marwa yang melelahkan. Capek, lemes, kram, keringetan.

Ah, pokoknya, capek banget. Lelah…

Tapi lagi-lagi, Saya coba mengimani esensi Sa’i dalam Safa dan Marwa ini. Kita perlu ambil pelajaran untuk diimani dan dipraktikkan.

Jadi.. Apa hikmahnya ?

Ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kisah Siti Hajar dalam proses Sa’i.

“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.” (QS. Al-Baqarah:158)

Kalau diibaratkan:

Siti Hajar = kita.
Safa dan Marwa = solusi yang diharapkan.
Air Zam Zam = solusi yang diberikan.

Maka, sering kali Allah menghadirkan solusi bukan dari apa yang kita harapkan, melainkan dari apa yang kita butuhkan.

Jalannya gak masuk akal. Tiba-tiba saja. Begitu cara kerjanya. Asalkan kita terus berjuang dengan penuh keimanan dan ketakwaan.

Lelah gak apa-apa, lalui saja. Jalani saja. Nikmati prosesnya. Tawakal maksimal kepada Sang Pemilik Pertolongan.

“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”(QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Insya Allah siapa pun yang sedang berjuang karena Allah, Allah mudahkan, lancarkan, kuatkan. Doa ini semua sahabat seimanku, Aamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini