Deadline Dunia Tak Akan Menyelamatkan di Akhirat

Deadline Dunia Tak Akan Menyelamatkan di Akhirat
*) Oleh : Ferry Is Mirza DM

Dalam kehidupan yang semakin sibuk, sering kali kita merasa tidak memiliki waktu untuk hal-hal yang bersifat spiritual. Pekerjaan, keluarga, dan berbagai aktivitas duniawi lainnya sering kali menjadi alasan untuk menunda atau bahkan mengabaikan kewajiban kita sebagai seorang Muslim.

Namun, sesungguhnya, meluangkan waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang beriman dan berilmu akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah. Oleh karena itu, kita seharusnya tidak menjadikan kesibukan dunia sebagai alasan untuk lalai dari menuntut ilmu agama dan beribadah kepada-Nya.

Sesungguhnya, orang yang merasa tidak punya waktu untuk mendekat kepada Allah hanya karena tidak bisa mengatur waktunya dengan baik.

Pentingnya Meluangkan Waktu untuk Taklim dan Salat Berjamaah

Mendatangi majelis ilmu (taklim) dan melaksanakan salat berjamaah di masjid adalah bagian dari cara kita mendekatkan diri kepada Allah. Tidak hanya sekadar menambah wawasan agama, tetapi juga menjadi sarana untuk menambah keimanan dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Janji Allah ini menunjukkan bahwa belajar ilmu agama bukanlah perkara sepele. Ilmu agama membimbing kita dalam menjalani kehidupan dengan benar sesuai syariat, serta menjauhkan kita dari kesesatan. Maka, meluangkan waktu untuk belajar agama adalah sebuah investasi yang besar, baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat.

Allah SWT juga berfirman:

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama (Islam) dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122)

Ayat ini menegaskan bahwa memahami agama merupakan suatu kewajiban yang tidak boleh diabaikan. Bahkan, mereka yang memperdalam ilmu agama disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai orang yang memiliki tugas mulia dalam mengajarkan dan mengingatkan umat.

Jadikan Masjid Sebagai Tempat yang Dirindukan

Saudaraku, jadikanlah masjid sebagai tempat yang dirindukan, bukan sebagai beban. Jangan merasa berat untuk melangkahkan kaki ke rumah Allah. Sesungguhnya, setiap langkah menuju masjid akan dicatat sebagai pahala oleh Allah. Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang pergi ke masjid di waktu pagi atau petang, maka Allah akan menyediakan baginya tempat di surga setiap kali ia pergi dan pulang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Betapa besar ganjaran yang Allah berikan bagi mereka yang senantiasa menghadiri masjid untuk beribadah. Oleh karena itu, jangan jadikan kesibukan dunia sebagai penghalang untuk datang ke rumah Allah.

Kunci Istiqamah: Sabar dan Ikhlas

Tidak ada obat lain untuk tetap istiqamah selain bersabar dan mengikhlaskan niat hanya untuk Allah. Setan akan selalu menggoda manusia agar lalai dalam beribadah. Namun, dengan kesabaran dan keikhlasan, kita akan mampu melawan godaan tersebut dan tetap teguh di jalan Allah.

Kita sekarang harus mengobati sikap berhijrah kembali kepada Allah. Hijrah bukan hanya soal perubahan penampilan, tetapi yang lebih utama adalah menghiasi diri dengan ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa ilmu, ibadah kita bisa menjadi sia-sia karena tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang diberi kemampuan untuk melaksanakan perintah-Nya dengan penuh keikhlasan dan istiqamah. Aamiin.

Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Allah jadikan dia faham dalam urusan agamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan pemahaman agama yang baik dan diberi kemudahan dalam mengamalkannya. Aamiin.

Kebenaran hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan kesalahan adalah perbuatan manusia. Oleh karena itu, jika ada kekeliruan dalam tulisan ini, mohon dimaafkan. Semoga kita senantiasa diberikan petunjuk oleh Allah dalam menjalani kehidupan ini. Selamat menunaikan ibadah dengan penuh keikhlasan. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *