Dua Amalan Penutup yang Indah untuk Ramadan

Dua Amalan Penutup yang Indah untuk Ramadan
*) Oleh : Ferry Is Mirza DM

Alhamdulillah, dinihari tadi kita telah melaksanakan sahur untuk menunaikan puasa Ramadan hari terakhir, hari ke-30. Sebulan penuh kita menjalani ibadah dengan berbagai amal kebaikan, mulai dari puasa, salat malam, membaca Al-Qur’an, hingga bersedekah.

Namun, di penghujung bulan suci ini, ada satu amalan yang sangat penting untuk kita perbanyak, yaitu istighfar dan taubat.

Menutup Ramadan dengan istighfar bukan sekadar rutinitas, melainkan tanda kesadaran kita sebagai hamba yang penuh kekurangan.

Meskipun telah berusaha beribadah sebaik mungkin, kita tetap harus menyadari bahwa setiap amal yang kita lakukan belum tentu sempurna di sisi Allah.

Oleh karena itu, memperbanyak istighfar adalah bentuk rendah hati dan pengakuan bahwa hanya Allah yang berhak menilai dan menerima amalan kita.

Di antara alasan mengapa kita dianjurkan memperbanyak istighfar di akhir Ramadhan adalah agar kita terhindar dari ‘ujub (berbangga diri).

Sebab, seseorang yang merasa puas dan bangga dengan amalannya bisa saja terjatuh dalam sikap sombong, yang justru dapat menghapus pahala amal ibadahnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tiga perkara yang membinasakan: kikir yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan seseorang yang bangga dengan dirinya sendiri.” (HR. Al-Baihaqi)

Oleh karena itu, jangan sampai kita terperdaya dengan banyaknya ibadah yang telah kita lakukan. Bisa jadi seseorang yang amalnya sederhana tetapi penuh ketulusan justru lebih Allah terima dibandingkan orang yang amalnya banyak namun dipenuhi perasaan bangga diri.

Hakikat Istighfar yang Benar

Istighfar yang sejati bukan sekadar ucapan di lisan, tetapi harus muncul dari hati yang sadar akan keterbatasannya sebagai manusia.

Seseorang yang benar-benar beristighfar adalah orang yang sadar bahwa dalam setiap amalnya pasti ada kekurangan, baik yang disengaja maupun tidak. Ia tidak merasa bahwa amalnya sudah sempurna atau pasti diterima oleh Allah.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Maka ketahuilah bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan mohonlah ampunan atas dosamu dan bagi orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)

Selain itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksum (terjaga dari dosa) pun tetap memperbanyak istighfar setiap hari. Beliau mengajarkan kepada kita pentingnya istighfar setelah shalat fardhu dengan mengucapkannya sebanyak tiga kali, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis:

“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selesai shalat, beliau beristighfar sebanyak tiga kali.” (HR. Muslim)

Jika Nabi yang tidak berdosa saja senantiasa beristighfar, bagaimana dengan kita yang penuh dosa dan kekhilafan?

Ramadan adalah bulan yang penuh keberkahan, dan Allah telah menjanjikan ampunan bagi mereka yang sungguh-sungguh beribadah.

Namun, meskipun kita telah beribadah sebulan penuh, kita tetap membutuhkan ampunan-Nya karena manusia tidak pernah luput dari dosa.

Oleh sebab itu, selain memperbanyak istighfar, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak doa taubat, di antaranya:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni

(Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf, Engkau menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku.)

Doa ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika beliau bertanya doa terbaik yang harus dipanjatkan di malam-malam terakhir Ramadhan.

Menutup Ramadan dengan istighfar dan taubat adalah tanda bahwa kita tidak merasa puas dengan ibadah yang telah dilakukan, tetapi justru merasa perlu memohon ampunan kepada Allah atas segala kekurangan yang mungkin terjadi.

Jangan sampai kita termasuk orang yang tertipu dengan amalannya sendiri, sebab hanya Allah yang mengetahui siapa yang amalnya diterima dan dilipatgandakan pahalanya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang kembali dalam keadaan bersih setelah Ramadhan, dengan dosa-dosa yang diampuni dan hati yang lebih dekat kepada Allah. Aamiin. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *