Idulfitri di Turki: Perpaduan Tradisi Islam dan Kekayaan Budaya

Idulfitri di Turki: Perpaduan Tradisi Islam dan Kekayaan Budaya

Bagi banyak orang, merayakan Idulfitri di Turki adalah pengalaman yang tak terlupakan. Negara yang berada di persimpangan antara Asia dan Eropa ini tidak hanya menawarkan keindahan alam dan arsitektur bersejarah, tetapi juga tradisi yang unik dalam menyambut hari kemenangan umat Islam.

Dari hidangan khas hingga suasana kota yang semarak, lebaran di Turki memiliki warna tersendiri yang membedakannya dari negara lain.

Dalam wawancara eksklusif bersama Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki Ahmad Dhiyaul Haq, pada Ahad (30/3/2025), ia menjelaskan bahwa Turki merupakan negara yang memiliki budaya sangat kental, terutama dalam menyambut dan merayakan Idulfitri.

“Berbicara tradisi, di Turki juga ada tradisi seperti berkunjung ke rumah saudara. Terus tradisi berikutnya juga anak-anak di sini itu dikasih uang atau permen, kalau datang ke rumah-rumah yang dikunjungi pasti di mejanya terdapat hidangan manis seperti baklava, kue kering, dan paling banyak itu permen,” tutur Dhiyaul seperti dilansir di laman resmi PP Muhammadiyah.

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Turki memiliki cara tersendiri dalam merayakan Idulfitri. Salah satu ciri khasnya adalah suguhan makanan yang sarat dengan cita rasa manis. Baklava, sejenis kue berlapis dengan isian kacang dan siraman madu atau sirup gula, menjadi sajian utama di hampir setiap rumah. Selain itu, berbagai jenis kue kering dan permen juga disajikan untuk menyambut tamu yang datang bersilaturahmi.

Namun, merayakan Idulfitri di Turki bukan hanya tentang makanan. Tradisi mengunjungi rumah sanak saudara menjadi momen penting yang dijaga oleh masyarakat setempat. Anak-anak biasanya mendapat uang atau permen dari orang yang lebih tua sebagai simbol kebahagiaan dan keberkahan.

Dhiyaul yang telah merasakan suasana Idulfitri di tanah rantau selama tiga tahun mengungkapkan bahwa untuk merasakan kemeriahan yang lebih besar, masjid-masjid besar seperti Hagia Sophia menjadi pusat perayaan yang ramai dikunjungi oleh umat Islam.

Selain suasana keagamaan, kondisi kota Istanbul saat Idulfitri juga cukup unik. Tidak seperti di Indonesia yang cenderung sepi karena banyak orang mudik ke kampung halaman, kota ini tetap ramai dengan aktivitas sehari-hari.

Transportasi umum tetap beroperasi, toko makanan dan tempat wisata tetap buka, sehingga memberikan suasana yang berbeda dari perayaan Idulfitri di tanah air.

Persiapan PCIM Turki dalam Menyambut Idulfitri

PCIM Turki, sebagai wadah komunitas Muslim Indonesia di negeri tersebut, juga turut mempersiapkan perayaan Idulfitri dengan penuh suka cita.

Biasanya, masyarakat Muslim Indonesia di Turki merayakan Idulfitri di KJRI Istanbul atau KBRI Ankara, yang menjadi tempat berkumpulnya diaspora Indonesia untuk bersilaturahmi dan melaksanakan salat Id bersama.

Menariknya, PCIM Turki juga mengambil inisiatif dalam memberikan edukasi bagi masyarakat Muslim Indonesia terkait perbedaan tata cara salat Id di Turki.

“Kalau di Turki sendiri memakai Mazhab Hanafi, maka dari itu kami dari PCIM mencoba membuat sebuah video tutorial tata cara salat Id di Turki sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat yang memang belum memahami tata cara salatnya,” jelas Dhiyaul.

Di Turki, mazhab Hanafi yang dianut oleh mayoritas Muslim memiliki sedikit perbedaan dalam pelaksanaan salat Id dibandingkan dengan mazhab Syafi’i yang lebih umum di Indonesia.

Oleh karena itu, video tutorial ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa umat Islam Indonesia di Turki dapat menjalankan ibadah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan setempat.

Lebaran di Turki, Sebuah Pengalaman yang Tak Terlupakan

Perayaan Idulfitri di Turki memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari negara lain, termasuk Indonesia. Tradisi khas, hidangan istimewa, serta suasana masjid dan kota yang meriah menjadikan Idulfitri di negeri dua benua ini sebagai pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang merasakannya.

Bagi mereka yang merayakan lebaran di tanah rantau, suasana ini menjadi momen istimewa yang semakin memperkaya makna kebersamaan dan keberagaman dalam Islam.

Meski jauh dari kampung halaman, kehangatan Idulfitri tetap terasa melalui kebersamaan dengan sesama Muslim. Dari meja penuh baklava hingga gema takbir di masjid-masjid besar, Lebaran di Turki bukan sekadar perayaan, tetapi juga sebuah pengalaman budaya yang begitu kaya dan mendalam. (*/wh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *